Berita

Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan/Net

Politik

Gibran Dan Anies Sama-sama Berpeluang Maju Di Pilpres 2024

JUMAT, 12 FEBRUARI 2021 | 13:11 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Walikota terpilih Solo Gibran Rakabuming Raka berpotensi maju pada Pilpres 2024. Pelaung itu semakin terbuka jika pilkada 2022 dan 2023 benar-benar tidak digelar.

Ada yang menilai, kepala daerah yang berpotensi maju pilpres diganjal. Seperti, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan habis masa jabatan pada 2022, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pada tahun 2023.

Baik Anies dan RK akan "pensiun" dulu. Dan kalau mau mencalon lagi, baru bisa pada tahun 2024, seperti UU Pilkada yang berlaku saat ini.


Beda halnya apabila pilkada 2022 dan 2023 digelar, seperti usulan dalam draf RUU Pemilu/UU Pilkada, mereka masih bisa mencalonkan diri. Dan kalau menang, popularitas dan elaktabilitas akan terjadi dan bisa ditingkatkan.

Pengamat politik M. Qodari mengatakan, terkait isu mengganjal kepala daerah karena tidak lanjut revisi UU Pemilu, hal itu tergantung cara melihatnya.

Adapun semua kepala daerah, semua berpotensi maju di pilpres, baik Gibran termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Apa maksudnya mengganjal? Kalau bertarung sih bisa-bisa saja. Nah, kalau dimaksudkan mengganjalkan Anies di 2024, saya kira sih terhantung dari variabel yang akan dilihat nanti pada tahun 2024," ucap Qodari kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/2).

Dia menjelaskan jika ada petahana yang maju pada Pilpres 2024, maka tergantung dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap dirinya.

"Akhirnya peluang bagi penantang, siapapun dia tergantung dari tingkat kepuasaan itu tadi, kalau kepuasan pada petahana tinggi maka peluang bagi petahana itu kecil," katanya.

Hal itu, kata Qodari, karena masyarakat akan menggunakan logika atau berpikir reward dan punishment.

"Kalau puas dikasih reward dia, berupa dipilih kembali, kalau tidak puas maka kemudian tidak akan dipilih kembali. Kecuali ada variabel-variabel isu-isu khusus sperti promordial di suku agama seperti yang terjadi di tahun 2017 misalnya," katanya.

"Karena tingkat kepuasan Ahok (Basuki T. Purnama) kalau survei saya itu di atas 70 persen, tapi ternyata kan kalah," tandas Qodari.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya