Berita

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS Muhammad Nasir Djamil/Net

Politik

PKS: Tidak Ada Kepala Daerah Membangkang, Tapi Komunikasi Pusat Yang Tidak Baik

SELASA, 09 FEBRUARI 2021 | 21:31 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa pilkada sengaja digelar serentak tahun 2024 agar banyak pelaksana tugas (Plt) kepala daerah.

Hal itu dikarenakan para plt dipilih oleh pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri untuk jabatan bupati/walikota dan presiden untuk posisi gubernur.

Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS Muhammad Nasir Djamil memilih berpikiran positif. Kata dia, banyaknya plt agar daerah sependapat dengan pemerintah pusat dalam rangka mengakhiri atau menuntaskan pandemi serta memulihkan perekonomian nasional.

“Maka salah satunya adalah bagaimana kita mampu menyelesaikan pandemi ini. Karena itu, mereka menilai kepala daerah itu (ada beberapa) dalam tanda kutip membangkang,” ucap Nasir Djamil dalam acara diskusi virtual Obrolan Bareng Bang Ruslan, bertema "Rama-Ramai Menolak RUU Pemilu", Selasa (9/2).

Menurutnya, pada dasarnya tidak ada kepala daerah yang membangkang dengan kebijakan pemerintah pusat. Namun, yang terjadi adalah komunikasi yang tidak baik antara pusat dan daerah dalam menangani pandemi Covid-19.

“Belum lagi pusat melakukan refocusing realokasi dana. Yang kemudian dibutuhkan untuk penanganan Covid-19. Tidak ada satu daerah pun yang menolak, terkait dengan refocusing dan realokasi. Jadi tidak ada pembangkangan, enggak mungkin dong kepala daerah itu membangkang,” katanya.

Legislator asal Aceh ini mengatakan jika ada skenario pelaksanaan pilkada serentak di 2024 agar banyak plt kepala daerah maka menurutnya hal itu disepakatinya.

“Dan itu mereka mendapatkan pengarahan, dan mereka (plt) itu merasa berutang budi, dan kemudian juga apapun ceritanya itu kan posisi yang strategis juga. Dalam karier seorang ASN misalnya dia pernah menjadi plt gubernur, plt bupati atau plt walikota,” katanya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya