Berita

Ilham Bintang saat berada di Istana Presiden/Ist

Publika

Prokes Istana Super Ketat

Catatan Ilham Bintang
SELASA, 09 FEBRUARI 2021 | 14:15 WIB | OLEH: ILHAM BINTANG

KETEMU sahabat lama, Mbak TJ, sesama Alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang, di Istana Presiden, Selasa pagi (9/2). Pas saya mau meninggalkan pos penjagaan.

TJ adalah Kepala Biro di Sekretaris Kabinet. Sebelumnya saya sempat berpapasan juga dengan Mensekab Pramono Anung di pos penjagaan terakhir Istana Presiden.

Di pos penjagaan terakhir tadi ada masalah. Saya hanya membawa Surat Swab Antigen. Itu tidak berlaku untuk bertemu Presiden Jokowi. Harus surat tes Swab PCR dan hanya berlaku 24 jam.

Ini bagus. Presiden meletakkan standar tinggi untuk menjaga keselamatan jiwa beliau dan tentu juga tamu-tamunya. Saya pun memberlakukan protokol kesehatan (prokes) ketat di kantor maupun di rumah.

Di rumah, tukang kebon saya minta berhenti jika masuk halaman rumah tak mau pakai masker. Kepada anak cucu saya berlaku demikian.

Pernah sekeluarga anak saya berlibur lima hari di hotel. Mereka  Swab PCR baru berkunjung ke rumah. Padahal, hotel tempat liburnya hanya di Jakarta. Makanya, saya mengapresiasi aturan Istana. Menghormati ketentuan itu.
 
Ihwal saya meluncur ke Istana tadi pagi karena Senin sore saya mendapat telepon dari Ketua Umum PWI/Penanggung Jawab Hari Pers Nasional 2021, Atal S Depari. Disusul kemudian penjelasan oleh Nurjaman, Ketua Bidang Acara HPN 2021.

Intinya, keduanya meneruskan undangan Istana untuk menghadiri peringatan HPN 2021 di Istana Presiden pada Selasa (9/2) pukul 10.00 WIB yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.  

Apakah di Istana akan ada test Swab?

"Oo, tidak!" Swab masing-masing, jawab keduanya.

Apakah Swab Antigen cukup? Cukup, sahut keduanya.

Saya pun memanggil petugas Swab Antigen ke rumah Senin sore. Hasilnya: Negatif. Alhamdulillah. Malamnya, Nurjaman mengirimi saya undangan via WA. Cuma sampulnya, isinya dia tidak kirim. Padahal, di isinya tercantum kewajiban membawa surat asli hasil Swab PCR yang berlaku 24 jam.  

Ketentuan itu baru saya baca, tepatnya diperlihatkan petugas di pos pemeriksaan 3 di Istana.

Istana benar. Mestinya memang seperti itu. Kabarnya, pemeriksaan itu diperlakukan semakin ketat, karena Istana pernah "kecolongan" ada tamu yang positif Corona lolos masuk Istana. Presiden tentu saja marah.

Sumber kekacauan informasi ini jelas bersumber dari Panitia HPN. Entah kurang periksa entah apa.

Atal saja irit bicara. Saya WA semalam baru dia respons tadi pagi. Begitupun Wina yang menjadi sekretaris pribadinya. Aneh memang kalau lembaga yang semua anggotanya wartawan, biasa mengelola informasi, tapi masih saja lalai dalam menerapkan adab komunikasi.

Protokol Kesehatan Istana yang ketat, sekali lagi patut kita apresiasi dengan acungan jempol. Pemeriksaan berlapis. Ada tiga pos yang mesti dilewati untuk menyaring tamu Presiden Jokowi.

Di Pos satu dan pos dua, saya lancar. Di Pos 1, KTP ditukar dengan ID Istana. Di pos 2 saya baru menerima undangan resmi Sekretaris Negara untuk menghadiri Hari Pers Nasional.

Pos 1-2, diminta menunjukkan surat Swab Antigen. Di Pos 3 dikroscek. Ternyata tidak sesuai persyaratan : bertemu Presiden yang berlaku Swab PCR.   

Bagaimana pun, pengalaman ini bernilai. Prokes Istana mestinya menjadi acuan standar prokes di berbagai prasarana vital, seperti di bandara untuk penumpang pesawat, di pengadilan, dan di Stasiun KA untuk jarak jauh, minimal.

Pernyataan Jokowi tempo hari yang mengatakan keselamatan jiwa rakyat adalah hukum tertinggi baru akan efektif mengendalikan pandemi jika menyentuh tempat yang saya sebut di atas. Jika tidak, yah ...

Selamat Hari Pers Nasional 2021. Dirgahayu Pers Nasional.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya