Berita

Permadi Arya atau Abu Janda/Net

Publika

Move Abu Janda

SELASA, 02 FEBRUARI 2021 | 22:19 WIB

ADA yang ingin cari celah mendekati 'the dark power behind' Abu Janda yang terjerembab di kubangan rasis nan sara ternista selama karier buzzer yang digelutinya.

Begitu parahnya sampai ada yang nulis 'save Abu Janda' demi menangguk sisa kotorannya, tapi apa lacur hanya cibiran dan sindiran publik yang beredar luas. Tukang adu domba kok disimpan.

Lucunya ada lebayner berita seribu pengacara siap bela Abu Janda, jangankan seribu, seratus ribu pun tidak bisa menutup kerusakan pembuatan drama pengalihan kasus megakorup kearogan Islam yang dimuntahkan melalui corong Abu Janda.


Bela Abu Janda sama saja dengan setuju mengecap arogan pada agama Islam yang ditudingkannya. Hanya manusia bermoral atheis yang bisa bilang itu adalah ucapan yang wajar, apalagi sampai bilang hanya "invocation of myth" seperti yang disitir penulis Zeng Wei Jian.

Anehnya lagi sampai nyerang Haris KNPI sebagai orang tak dikenal, lantas dia bisa sampai menjadi ketua KNPI itu karena 'the myth' itu memangnya. Nulis dan mikir itu satu kesatuan aksi mentalitas jiwa, salah mikir akan salah nulis dan akhirnya timbul kelainan jiwa. Tidak bisa lagi bedakan antara realita dan mitos.

Akhirnya Abu Janda mulai berkicau tentang jasa-jasanya pada penguasa dibantu curhatan Denny Siregar yang lebayisme, tidak heran karena dungunya tidak bisa membedakan menghadapi risiko bicara rasis tebar radikalisme verbal adalah kesalahan pribadi bukan kolektif, tak ada kaitan dengan teman bernyanyi atau makan semeja.

Maka tidak heran writer buzzer dan influencer pelaku kontra toleran ini sesungguhnya adalah para pengecut yang keberaniannya disebabkan merasa sama selera dengan penguasa. Padahal belum tentu Istana apalagi Jokowi kelasnya semacam itu.

Bahkan ditilik dari pernyataan resmi dan kalangan NU pun organ Bansernya, tampaknya Abu Janda and the gangs adalah kelompok yang disutradarai oleh kelompok tertentu yang ingin negara ini meledak disintegrasinya melalui skenario yang disebut "besarkan api dengan memakai angin yang bertiup".

Kalau Abu Janda mesti cuti mulut, maka baiknya Zeng juga cuti tangan daripada sadar atau tidak menjadi bagian aktris dari sutradara pencipta disintegrasi NKRI selama ini.

Begitulah niat adu domba dari narasi 'save Abu Janda' kiranya lebih tepat menjadi 'Move Abu Janda' ke kediaman yang menantinya.

Adian Radiatus
Pemerhati Sosial Politik

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya