Berita

Rekonstruksi yang digelar KPK dalam kasus suap bantuan sosial di Kementerian Sosial/RMOL

Hukum

April 2020, Juliari Batubara Bahas Proyek Bansos Dengan 2 Anak Buahnya

SENIN, 01 FEBRUARI 2021 | 14:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Juliari Peter Batubara (JPB) saat menjabat Menteri Sosial pernah melakukan pertemuan dengan anak buahnya membahas proyek bantuan sosial (bansos) sembako untuk wilayah Jabodetabek 2020.

Hal itu terungkap dari rekonstruksi atau reka ulang adegan yang digelar penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung ACLC KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin siang (1/2).

Dalam adegan kedua ini, Juliari melakukan pertemuan dengan dua anak buahnya, yaitu tersangka Adi Wahyono (AW) selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) di Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kukuh Ary Wibowo.


Pertemuan itu dilakukan di ruangan Juliari di Kemensos pada April 2020.

Kukuh merupakan staf ahli Juliari yang juga pernah dipanggil sebagai saksi pada Jumat lalu (22/1). Namun, Kukuh diketahui tidak memenuhi panggilan penyidik KPK.

Dalam konstruksi perkara yang pernah disampaikan KPK saat menetapkan tersangka, Juliari menunjuk tersangka Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW) sebagai PPK dalam pelaksanaan proyek tersebut dengan cara penunjukan langsung para rekanan.

Selain itu, diduga disepakati juga soal fee dari tiap paket pekerjaan yang harus disetorkan para rekanan kepada Kemensos melalui MJS.

Untuk fee tiap paket bansos disepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp 10 ribu per paket bansos, dari nilai Rp 300 ribu per paket bansos.

Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, dalam rekonstruksi ini penyidik menghadirkan 3 tersangka, yaitu Matheus Joko Santoso (MJS), Adi Wahyono (AW), dan Harry Sidabuke (HS).

Sementara untuk saksi-saksi, ada yang langsung hadir dan ada saksi yang digantikan oleh pemeran pengganti. Termasuk tersangka Juliari yang diperankan orang lain dalam rekonstruksi kali ini.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya