Berita

Presiden Soeharto/Repro

Publika

Memori 13 Tahun Wafatnya Jenderal Besar Soeharto

MINGGU, 31 JANUARI 2021 | 00:21 WIB

PADA 27 Januari 2021 ini insyaAllAh kita membuka memori hari wafatnya Bapak Pembangunan Indonesia pada tanggal 27 Januari 2008, 13 tahun silam.

Bersyukur, saya yang hanya alumni Secapa pernah ditugaskan menjadi Sekretaris Pribadi (Sespri) wong agung Jendral Besar Soeharto mendampingi di hari-hari yang sulit, tiada hari tanpa demo, bahkan sering menghalau demonstran yang merangsek ke kediaman beliau.

Menjelang akhir hayatnya beliau banyak difitnah terutama oleh keluarga eks PKI dan kelompok-kelompok yang pro-PKI. Bahkan majalah TIME ikut memfitnah Pak Harto menyimpan uang triliunan di bank Swis.

Pak Harto menantang semua pihak yang memfinahnya, jika ada sepeserpun uangnya di bank Swiss silakan ambil. Presiden Gusdur ketika itu perintahkan Jaksa Agung lidik ke Swis dan memanggil saya dan Kapolri untuk perencanaannya.

Alhasil Jaksa Agung tidak temukan simpanan apapun dari Pak Harto di bank Swis. Dan Pak Harto menuntut hukum majalah TIME, dan TIME divonis bersalah dan didenda.

Di dalam negeri juga difitnah sebagai pelanggar HAM. Tapi penuduh tak bisa buktikan. Bahkan berkat bapak Indonesia tidak ada perang antarsuku, tak ada penistaan agama, tak ada pembantaian, tak ada pembakaran masjid, dll.

Dikau disebut kejam. Tapi berkat bapak juga Indonesia tak ada Teroris, tak ada Bom Bali, tak ada kriminalisasi ulama, dll.

Dikau disebut koruptor, tapi berkat bapak, pembangunan pesat di segala bidang. Bahkan bisa nyaur utang tinggalan presiden sebelumnya.

Difitnah sebagai penindas rakyat. Tapi berkat bapak, petani subur hidup makmur, Swasembada Pangan.

Kalau bapak koruptor hebat selama 33 tahun berkuasa, seharusnya bapak jadi orang terkaya di dunia. Tapi dikau hidup sangat sederhana, makan pun seadanya dengan kesukaannya sayur lodeh dan tempe garit.

Dikau dituduh dalang PKI. Tapi berkat bapak, PKI tak berkutik. Bila tuduhan itu benar, bapak pasti sudah dihabisi Jenderal Nasution waktu itu dan 33 tahu Indonesia di tangan bapak seharusnya NKRI sudah menjadi negara komunis.

Dikau disebut tak bermoral. Tapi era bapak, Indonesia tak jadi sarang narkoba, tak ada yang berani mau akui LGBT, tak ada yang sebut pesantren sarang Teroris, hafidz Quran dan masjid sumber radikal.

Tidak ada yang rendahkan TKI lalu diganti TKA. Tidak ada rasisme, tak ada BuzeRp!

Dikau disebut pengkhianat bangsa. Tapi sejengkal tanah pun negara lain tak ada yang berani ganggu, tak ada kapal-kapal asing bebas masuk ke laut kita. Timor Timur tak akan lepas. BUMN, kapal tanker, Indosat, pulau, tak akan dijual.

Dan faktanya ratusan juta rakyat mencintaimu. Berjuta rakyat mengantarkan pemakamanmu, dan kini hampir semua rakyat Indonesia merindukanmu, selalu mengenang sesanti bapak dengan gambar bapak senyum sumringah

Enak Jamanku To!

Bagiku dikau adalah 'Macan Asia' sampai saat ini belum ada yang bisa menjadi sepertimu.

Kini yang ada hanya silih hujat, silih dengki, silih caci. Hingga apapun masalahnya selalu radikalisme jadi kambing hitamnya. Fitnah sana sini...

Ruwet, ruwet, ruwet, ruwet..! Tak bisa membangun, malah utang yang menggunung...

Mengenang hari wafatnya Bapak Pembangunan Indonesia, 27 Januari 2008 - 27 Januari 2021.

Semoga bapak bahagia di alam baka. Terima kasih untuk semua karya bapak dalam membangun bangsa termasuk 999 masjid dan infrastruktur beribu-ribu km tersebar di seluruh NKRI, dll, sebagai amal jariyyah yang pahalanya terus mengalir deras hingga yaumil kiyamah.

Al Fatihah untuk Bapak Pembangunan Jenderal Besar Soeharto.

Aaamiin ...

AT Digdoyo
Sespri Presiden Soeharto

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya