Berita

F-CK-1 Ching-kuo buatan Taiwan dalam simulasi perang pada Selasa, 26 Januari 2021/Net

Dunia

Setelah 'Digempur' Belasan Jet Tempur China, Taiwan Gelar Simulasi Perang

SELASA, 26 JANUARI 2021 | 18:26 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Taiwan menggelar latihan militer untuk simulasi perang setelah 13 pesawat tempur China berada di zona pertahanan udaranya pada akhir pekan lalu.

Simulasi tersebut dilakukan di pangkalan militer kota Tainan pada Selasa (26/1). Pangkalan tersebut adalah rumah bagi F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighters (IDF).

Pesawat buatan dalam negeri tersebut dipersenjatai dengan Sidewinders buatan Amerika Serikat (AS) yang dikembangkan dalam negeri serta rudal jelajah udara-ke-darat, Wan Chien.


Setelah alarm panggilan darurat berbunyi, kru yang tergabung dalam First Tactical Fighter Wing bergegas menyiapkan dua IDF. Mereka ditugaskan untuk menerbangkan IDF dalam waktu lima menit.

Kolonel Lee Ching-shi mengatakan, jet tersebut biasanya dikerahkan untuk melakukan manuver ketika pesawat militer China muncul.

"Kami siap. Kami tidak akan menyerahkan satu inci pun wilayah kami," ujar Kolonel Lee dalam simulasi tersebut, seperti dilaporkan Reuters.

Dalam simulasi, empat IDF melakukan pendaratan formasi taktis dan latihan lepas landas berguling.

Pada akhir pekan lalu, zona identifikasi pertahanan udara Taiwan mendapatkan tamu tak diundang berupa delapan bomber H-6 dan empat jet tempur J-16 milik China.

Dari peta yang dipublikasikan Kementerian Pertahanan Taiwan, armada China itu tampak berada di atas perairan dekat Kepulauan Pratas.

Sampai saat ini China belum memberikan pernyataan terkait kehadiran belasan pesawat militernya itu. Namun Taiwan telah merespons dengan meningkatkan kewaspadaan.

"Semua sayap berada di bawah tekanan yang cukup besar, tapi selama angkatan udara ada di sini, kami akan bereaksi sesuai aturan kesiapan pertempuran terkait," kata pilot Wang Chih-chan.

China yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya telah melakukan penerbangan hampir setiap hari di atas perairan antara bagian selatan Taiwan dan Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan di Laut China Selatan dalam beberapa bulan terakhir. Namun biasanya China hanya mengirim satu atau dua pesawat pengintai.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya