Berita

Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla/Net

Publika

Taubat Politik Jusuf Kalla

MINGGU, 24 JANUARI 2021 | 07:58 WIB

PERIODE pertama Jokowi didampingi Jusuf Kalla tidak membawa hasil konstruktif. Sesuai dengan prediksi JK sendiri bahwa jika Jokowi menjadi presiden hancur negeri ini. Ungkapan pada bulan Mei 2014 ternyata terbukti.

Kegaduhan demi kegaduhan mewarnai negara. JK yang menjadi wapres tak berkutik "mengawal" Jokowi yang ternyata lebih kuat dikawal oleh taipan dan pengaruh pemerintah China.

Wapres JK saja yang berpengalaman dan matang berpolitik mampu "dimatikan" Jokowi, apalagi KH Maruf Amin yang tidak berpengalaman dan hanya berfungsi sebagai “vote getter” saat pilpres. Jokowi sendiri sebenarnya lemah, hanya lingkungan kepentingan sekitarnya sangat dominan sehingga mampu memproteksi dan diduga kuat mengendalikan.


JK seperti mulai menyadari kesalahannya yang menjadi “mede dader“ dari kerusakan ekonomi dan politik bangsa di bawah Pemerintahan Jokowi. Kini JK mulai turun gunung melangkah kembali di kancah perpolitikan nasional.

Ketika HRS menginjakkan kaki di tanah air ia rintis hubungan pertokohan dengan HRS dan Anies. Keduanya ternyata dianggap oleh Jokowi sebagai "oposan".

Ketika Pilpres AS dimenangkan Joe Biden dari Partai Demokrat, maka kedekatan JK dengan Biden akan berpengaruh pada kiprahnya. Dukungan global dimiliki dalam melancarkan peran ke depan pada Pilpres 2024. Tentu bukan capres tetapi sebagai "King Maker".

Memang JK yang ikut serta "berdosa" harus bertaubat. Saatnya untuk aktif beramal kebajikan meluruskan kiblat perjuangan bangsa yang berjalan terseok-seok salah arah. Tahun 2024 semestinya ada perubahan signifikan, bahkan di tahun sebelumnya. Rizal Ramli memprediksi krisis ekonomi tahun 2021 lebih berat dari tahun 1998. JK sebagai praktisi ekonomi tentu memahami pula kondisi ini.

Mengapa JK? Di samping mantan Wapres dua periode, juga mantan ketua umum partai besar Golkar. Pengusaha sukses. Mengetuai Dewan Masjid Indonesia dan Palang Merah Indonesia. Merujuk pada pandangan Rachmawati, JK kini menjadi salah satu "geng" kekuasaan yang berpengaruh di samping geng Jokowi, Luhut, dan geng Megawati.

Moga taubat politik JK dengan kerja kerasnya dapat membuahkan hasil gemilang. Perubahan politik yang lebih baik setelah ambyar habis di era Pemerintahan Jokowi.

Old politician never fade away.

M. Rizal Fadillah

Pemerhati politik dan kebangsaan

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya