Berita

Edukator kesehatan dr. R.A. Adaninggar, Sp.PD dalam program Bincang Sehat/RMOL

Kesehatan

Efikasi Sinovac Di Indonesia 65,3 Persen, Edukator Kesehatan: Tidak Usah Risau

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 19:27 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) baru-baru ini resmi mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) alias izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Sinovac.

Merujuk pada hasil uji klinis tahap ketiga di Bandung, BPOM mendapati tingkat efikasi vaksin Covid-19 asal negeri tirai bambu itu adalah sebesar 65,3 persen.

Angka efikasi vaksin Sinovac ini menjadi sorotan tersendiri di kalangan masyarakat, karena berbeda dengan Turki dan Brasil yang sama-sama melakukan uji klinis tahap ketiga terhadap vaksin tersebut.


Di Turki sendiri diketahui bahwa efikasi Sinovac adalah sebesar 91,25 persen sedangkan di Brasil adalah 50,4 persen, semula 78 persen.

Lantas, apa sebenarnya efikasi itu dan bagaimana dampaknya terhadap kemampuan Sinovac untuk melawan virus corona?

"Penelitian yang dilakukan itu bisa berbeda hasilnya di setiap negara, karena banyak faktor, relawan yang berbeda, faktor genetik juga berbeda, sehingga hasilnya juga akan berbeda," ujar edukator kesehatan dr. R.A. Adaninggar, Sp.PD dalam program Bincang Sehat bertajuk "Vaksin Covid-19 Pada Lansia" yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat siang (22/1).

Dia menjelaskan bahwa efikasi itu sendiri adalah kemampuan vaksin untuk melindungi seseorang.

"Jika efikasi di Indonesia 65,3 pesen maka, misal ada 100 orang yang ikut uji klinis. Misal 50 ppersen dapat vaksin, 50 persen dapat plasebo, misalnya. Maka jika efikasi sebesar 65,3 persen maka yang dapat vaksin, 65,3 persennya tidak akan mengalami Covid berat, tapi yang placebo mungkin mengalami semua," jelasnya.

Dia menekankan bahwa angka tersebut hanya sebagai perbandingan dari uji klinis.

"Jadi jika 65,3 persen terlindungi, divaksin. Kalaupun terkena Covid, itu tidak akan berat," sambung Adaninggar.

Meski begitu, dia menekankan bahwa efikasi sebenarnya bukan hal yang perlu dirisaukan.

"Tinggi rendahnya efikasi itu bukan menjamin bagus tidaknya vaksin," terangnya.

"Jadi yang kita pikirkan untuk vaksin adalah efek cakupannya. Berapapun efikasinya, dia akan bisa menurunkan risiko orang tersebut terkena Covid berat," tutur Adaninggar.

Dengan demikian, hal tersebut akan mengurangi beban dari fasilitas medis yang sudah kewalahan akibat pandemi.

"Lagi pula, WHO sudah mengatakan bahwa efikasi minimal itu adalah 50 persen. Itu sudah dari pembicaraan para ahli dan kesepakatan-kesepakatan di seluruh dunia," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya