Berita

Menhan Prabowo Subianto/Net

Politik

Andi Yusran: Diamnya Prabowo Atas Masuknya Kapal China Buktikan Posisi Indonesia Lemah

JUMAT, 22 JANUARI 2021 | 00:23 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Setelah Badan Keamanan Laut (Bakamla) mencegat sebuah kapal survei milik China di perairan Selat Sunda, Rabu (13/1). Menteri Pertahanan Prabowo Subianto nampak belum mengambil sikap tegas.

Apalagi untuk melayangkan nota protes. Mengindikasikan bahwa posisi negara Indonesia dalam keadaan lemah menghadapi negara komunis itu.

Hal itu diungkapkan pengamat politik Universitas Nasional, Andi Yusran kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/1).


"Bungkamnya Prabowo karena pemerintah nampak berhati-hati menyikapi masuknya kapal survei milik China itu. Indikasi bahwa posisi Indonesia lemah menghadapi Tiongkok."

Andi menduga Prabowo dan pemerintah nampak diam karena berkaitan dengan kepentingan Tiongkok. Seharusnya, Prabowo bereaksi tegas.

"Untuk kasus pelanggaran di Selat Sunda itu ada indikasi pelanggaran kedaulatan negara, Prabowo sejatinya bereaksi tegas.  Bersama dengan Kemenlu atas nama pemerintah melayangkan nota protes kepada Tiongkok, minimal memanggil Duta Besar Tiongkok," demikian kata Andi Yusran

Lebih lanjut Andi melihat, diamnya negara menyikap masuknya kapal China mengindikasikan bahwa posisi negara Indonesia dalam keadaan lemah.

Padahal, kata Andi bisa saja China memang sengaja menguji rezim saat ini dengan melihat reaksi pemerintah ketika ada sebuah kapal  negara lain masuk ke perairan Indonesia.

"Ini adalah preseden buruk dan bisa jadi dikemudian hari pelanggaran kedaulatan yang serupa dengan kasus Selat Sunda akan kembali terjadi. Tiongkok sesungguhnya sedang ‘menguji’ rezim," pungkasnya.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya