Berita

Pandji Pragiwaksono/Net

Politik

Ini Jawaban PBNU Soal Tudingan Elitis Pandji Pragiwaksono

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 22:24 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Komedian Pandji Pragiwaksono menyebut Nahdlatul Ulama terlalu elitis dan tidak terbuka dengan masyarakat.

Kata dia, dua ormas itu berbeda dengan FPI yang selalu membuka pintu untuk masyarakat hingga memiliki jemaah yang banyak.

Ketua Harian PBNU Marsudi Syuhud menjawab pernyataan Panji yang menyudutkan NU tidak dekat dengan masyarakat. Kata dia, Pandji harus ingat bahwa NU dan Muhammadiyah sudah ada sebelum Indonesia terbentuk.


“NU adalah organisasi sosial keagamaan yang lahir dari sebelum RI ini berdiri. NU aktif untuk hal urusan sosial dari yang paling kecil di desa di kampung-kampung sampai urusan membela negara untuk kemaslahatan umum,” kata Marsudi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/1).

Dia menegaskan sebagai organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, NU hadir dalam setiap sendi kehidupan masyarakat.

“NU mengurus dari urusan keluarga, mengurus urusan masyarakat dari sebelum lahir hingga urusan meninggal dunia dan juga mengurusi kebudayaan dari adat istiadat setempat yang belum sarungan sampai menjadi sarungan,” urainya.

Selain itu, kehadiran NU di tengah masyarakat ini sangat membantu salah satunya di dunia pendidikan dan agama. NU dikenal sebagai bapak tertua dunia pendidikan Islam.

“Ngajari santri dari satu dua orang sampai jutaan santrinya, dari ngajar huruf hijaiyah di mushola dan masjid yang jumlahnya 800 ribu, sampai kitab jurmiyah, imrithi, alfiyah, aqoid sifat 20, kita kitab akhlaq dan kitab kitab tasawuf, kitab Fiqih sampai bahtsul masail dari kyai dan ustad,” terangnya.

Mursidi juga mengatakan, bahwa NU juga memiliki jamaah yang sangat banyak di seluruh penjuru tanah akr.

“Mursid thoriqoh yang mu'tabaroh jutaan anggotanya dari 43 cabang ajaran thoriqoh mu'tabaroh serta pendidikan ayang jumlahnya 25 ribu sekolahan dan perguruhan tinggi sekolah tinggi 127 universitas, serta 37 rumah sakit dan klinik pengobatan 127, sebagai amal yang riil dan nyata di masyarakat,” tegasnya.

Menurutnya, NU bukanlah organisasi yang harus terlihat di media. Namun, kerja nyatanya terlihat selama ini dalam membangun pendidikan Islam di Indonesia.

“Memang tidak terlalu di publikasikan seperti lembaga lain. Tapi, mereka hadir di mana ada bencana di pojok Indonesia mana saja, begitu pula satgas Covid-19 NU punya 1.200 posko," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya