Berita

Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny/Net

Dunia

Rusia Tegur Media Sosial Yang Sebarkan Aksi Protes Anti-Kremlin Yang Dikhawatirkan Pengaruhi Anak Di Bawah Umur

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 16:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Rusia mengingatkan kepada semua warganya untuk bisa mengendalikan dri terhadap pengaruh sosial media. Baru-baru ini, Rusia juga meminta jaringan sosial, termasuk aplikasi berbagi video TikTok, agar  menghentikan penyebaran postingan yang mendorong anak-anak di bawah umur ikut ambil bagian dalam unjuk rasa mendukung tokoh oposisi Alexei Navalny. Terlebih, unjuk rasa itu tidak berizin.

Pengawas komunikasi Roskomnadzor pada Rabu (20/1) malam telah meminta TikTok dan jejaring sosial terbesar Rusia, VKontakte, untuk mencegah penyebaran informasi yang dapat menyebabkan anak di bawah umur terlibat dalam kegiatan ilegal yang membahayakan nyawa dan kesehatan mereka.

"Kami meminta agar Anda segera mengambil tindakan komprehensif untuk mencegah penyebaran informasi yang melanggar hukum di platform TikTok," kata Roskomnadzor dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Reuters, Kamis (21/1).


Navalny, kritikus paling keras di Rusia, ditahan pada akhir pekan lalu dan dipenjara karena dugaan pelanggaran pembebasan bersyarat setelah terbang kembali ke Rusia untuk pertama kalinya sejak ia diracuni.

Navalny menuduh Putin berada di balik rencana pembunuhannya, hal yang kemudian dibantah keras oleh Kremlin.

Sejak Navalny ditahan, para pendukungnya menyerukan protes nasional pada hari Sabtu. Aksi protes itu juga disebarkan ke jejaring media, mengundang kekhawatiran terdampak terhadap anak-anak di bawah umur.

Sejak 2018, anggota parlemen Rusia mendukung undang-undang pelarangan aksi protes untuk anak usia di bawah 18 tahun.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya