Berita

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo/RMOLJateng

Nusantara

Proses Vaksinasi Di Jateng Capai 13,2 Persen, Ada Yang Ditunda Karena Tugas Dan Komorbid

KAMIS, 21 JANUARI 2021 | 13:18 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Proses vaksinasi di Jawa Tengah mencapai 4.415 atau sekitar 13,2 persen tenaga kesehatan dari total 30 ribu orang yang ditargetkan.

Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan total 4.415 nakes tersebut dari 3 daerah yakni Kota dan Kabupaten Semarang serta Kota Surakarta.

"Jadi pelaksanaan sampai tanggal 19 kemarin, di Kota Semarang sudah 2.219 (nakes) jadi kurang lebih 11,8 persen, Kabupaten Semarang 655 (nakes) sekitar 16 persen, lalu Kota Surakarta 1.541 ini 15 persen," kata Ganjar dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Kamis (21/1).


Ganjar mengungkap, dari 4.415 tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin, mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang beragam.

"Ada yang pingsan, mata memerah dan bengkak, gatal pada area suntik, lengan pegal hingga mual dan muntah. Ada yang nyeri lengan mual muntah dan berkunang-kunang. Terus kemudian ada yang berdebar, ngantuk paling banyak. Tapi sampai hari ini (KIPI-nya) tidak ada yang berlanjut,” terangnya

Lebih jauh, Ganjar menjelaskan terdapat 540 tenaga kesehatan yang ditunda vaksinnya karena memiliki komorbid dan 285 Nakes yang tidak hadir.

"Ini kemarin sudah dicek yang tidak hadir karena lagi ada tugas, terus rumit data input, trus kita hari ini rapat membuat terobosan itu,” ujarnya.

Menurut laporan yang diterimanya, tenaga kesehatan yang harus ditunda dan komorbid tersebut karena berhalangan seperti ada tugas atau sedang menjalani program kehamilan.

"Komorbid paling tinggi Hipertensi. Lalu kemudian yang tidak hadir itu kita pastikan karena mereka sedang bertugas dan tidak ada yang declare menolak untuk divaksin,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya