Berita

Eksekutif Walhi Nasional, Wahyu Perdana/Net

Politik

Banjir Di Kalsel Disebut Jokowi Akibat Curah Hujan Tinggi, Walhi: Terlalu Mensimplifikasi

RABU, 20 JANUARI 2021 | 12:16 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa banjir bandang dahsyat yang terjadi di Kalimantan Selatan disebabkan curah hujan yang cukup tinggi hingga air meluap ke permukaan kontan dikritik Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Menurut Eksekutif Walhi Nasional, Wahyu Perdana, pernyataan presiden tersebut terlalu menyederhanakan peristiwa banjir di Kalsel yang membuat ribuan terpaksa mengungsi.

“Terlalu mensimplifikasi kalau mengatakan hanya curah hujan. Curah hujan punya pola yang hanpir sama, tapi bencana ini tidak terjadi setiap tahun, tapi itu terjadi saat ini. Berarti ada ekosistem yang rusak,” ucap Wahyu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/1).

Wahyu menambahkan, pernyataan tersebut seakan-akan presiden menyederhanakan wilayah pemukiman dan hilir pada saat musim penghujan.

“Kadang hujannya berada di hulu, itu kemudian kenapa datangnya juga banjir air keruh, menunjukkan tutupannya terbuka sehingga endapannya ikut terbawa,” jelasnya.

Dalam catatan Walhi, sebagian dari wilayah Kalimantan Selatan yang saat ini terjadi bencana banjir telah berubah menjadi kawasan konsesi.

“Kalau melihat banyak kawasan yang hilang, itu sebagian besar kawasan ekosistem gambut. Gambut itu punya fungsi hidrologis untuk menyerap air, dia jadi seperti spons gitu. Risikonya kalau ekosistem rusak musim kering dia jadi kebakaran, musim hujan jadi kebanjiran,” urainya.

Hal ini, lanjut Wahyu, bukan kali pertama terjadi banjir besar di Kalimantan Selatan. Namun juga ditemukan di beberapa wilayah yang lahan gambutnya rusak.

“Ini bukan pertama kali kami temukan di Kalsel yang hampir dominan kawasan gambutnya rusak, ketika musim penghujan muncul banjir itu dominan di Sumatera dan Kalimantan,” tandasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya