Berita

Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus/Net

Politik

Guspardi Gaus: Pemerintah Belum Setuju Pada RUU Tentang Aparatur Sipil Negara

SENIN, 18 JANUARI 2021 | 14:36 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah masih belum setuju dengan pembahasan Rancangan UU tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kesimpulan itu merupakan hasil bacaan anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus dalam rapat kerja bersama pemerintah.

Komisi II DPR RI bersama pemerintah yakni Menpan RB Tjahjo Kumolo, Mendagri Tito Karnavian, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani melaksanakan rapat tingkat I ke-1 RUU perubahan UU 5/2014 tentang ASN.

Pokok pembahasan rapat tersebut, terkait penjelasan atau keterangan DPR RI dan pandangan atau pengantar pemerintah atas RUU tentang perubahan atas UU ASN.

“Kesimpulannya adalah pemerintah dalam hal ini berkaitan usul inisiatif yang dilakukan DPR dalam rangka melakukan perubahah terhadap UU 5/2014 tentang ASN, nampaknya pemerintah belum setuju,” ucap Guspardi di Gedung Kura-kura, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/1).

“Itu kesimpulan yan saya baca, dan itupun Bapak (Menpan RB Tjahjo Kumolo) ungkapkan,” imbuhnya.

Guspardi meminta agar pemerintah memberikan grand design terhadap masa depan ASN ke depan.

“Salah satu bentuk sudah disampaikan bahwa akan dihilangkan eselon III dan IV itu bagian dari grand design. Tetapi yang lebih penting menurut hemat saya adalah harus ada sikap keberanian  pemerintah, masa depan ASN ini adalah begini. Intinya adalah supaya masyarakat tidak berharap-harap menjad PNS,” katanya.

Menurutnya, pemerintah cenderung tidak berani untuk mengambil risiko terhadap perubahan UU ASN ke depan. Sementara, banyak nasib ASN yang saat ini masih terkatung-katung oleh kebijakan pemerintah salah satunya guru honorer.

“Ini kan pemerintah tidak berani. takut. Ini adalah masalah tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam melakukan bagaimana membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya salah satu bentuknya adalah merekrut masyarakat yang usia profuktif cakap dan sebagainya untuk masuk ASN ini,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya