Berita

Komjen Listyo Sigit Prabowo/Net

Politik

Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri, PKS: Manusiawi Jika Dia Berutang Budi Kepada Yang Mencalonkan

SABTU, 16 JANUARI 2021 | 13:48 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Presiden Joko Widodo sudah menunjuk calon tunggal Kapolri, yakni Komjen Listyo Sigit Prabowo. Sigit pun menanti untuk melakukan fit and proper test di Komisi III DPR RI.

Politisi PKS, Muhammad Nasir Djamil menyampaikan, Sigit pun akan langsung dihadapkan pada dua tantangan utama jika lolos menjadi Kapolri. Dua tantangan itu adalah menyeimbangkan profesionalitas dan loyalitas.

“Bagaimana menyeimbangkan antara loyalitas dan profesionalitas. Di satu sisi dia harus loyalitas kepada negara, tujuan negara dan juga dituntut bekerja profesional," ujar Nasir.

"Oleh karena itu, tidak heran profesionalitas dan loyalitas ini tidak bisa dikelola dengan baik,” imbuhnya saat berbicara dalam acara diskusi virtual Indonesia Leader Talks, bertemakan "Kapolri: Antara Titipan atau Idaman?", Jumat malam (15/1).

Menurutnya, jika Kapolri tidak bisa menjaga profesionalitas dan loyalitasnya, maka tidak menutup kemungkinan bisa tergoda masuk dalam ranah politik praktis.

“Dia bisa diseret-seret dalam kepentingan politik tertentu dan untuk  kepentingan politik jangka pendek. Jadi ini berat memang mencoba untuk berselancar dengan baik antara profesionalitas dan loyalitas,” katanya.

“Karena apa? Karena dia calon tunggal yang dicalonkan oleh presiden, memang di UU tidak diatur apakah calon tunggal atau boleh dari satu,” sambungnya.

Dengan adanya calon tunggal tersebut, secara tidak langsung Sigit berutang budi kepada Presiden Joko Widido.

“Kalau calon tunggal berarti tidak ada calon lain, secara manusiawi calon tunggal itu berutang budi pada yang mencalonkan dan saya pikir berutang budi kepada yang mencalonkan itu manusiawi,” ucapnya.

“Tapi tentu kepolisian dia punya grand strategi, sehingga kemudian dia bisa menghindari diri dalam godaan-godaan politik kekuasaan dan politik praktis yang akan merendahkan martabat Polri,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya