Berita

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB, Jazilul Fawaid/Net

Politik

PKB: Negara Gagal Lindungi Warganya Kalau Kasus Penembakan FPI Mangkrak

JUMAT, 15 JANUARI 2021 | 18:05 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kasus penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) harus benar-benar diusut tuntas.

Hal tersebut ditegaskan anggota Komisi III DPR fraksi PKB, Jazilul Fawaid menanggapi hasil rekomendasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang menyebut tidak ada pelanggaran HAM berat dalam penembakan di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 itu.

“Jangan sampai kasus ini mangkrak. Karena, dunia internasional juga memberikan perhatia pada kasus ini, sampai mana penanganan tim penyidik,” ucap Jazilul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (15/1).


Legislator Fraksi PKB ini menambahkan, tidak hanya instansi Polri yang harus menindaklanjuti kasus penembakan Laskar FPI tersebut, namun juga pihak Kejaksaan. Sehingga, penanganan kasus ini tuntas dan tidak boleh berhenti di tengah jalan.

“Kalau ini berhenti, maka akan menciderai hak perlindungan rakyat. Tinggal dibuktikan saja pelakunya siapa, kalau ketemu langsung diproses, dilakukan penyelidikan,” ujarnya.

Pimpinan MPR RI mengimbau kepada masyarakat untuk menghormati sistem hukum yang ada dan meminta agar kasus itu tidak berhenti di tengah jalan.

“Kita hormati proses yang ada, kesimpulan Komnas HAM harus ditindaklanjuti oleh aparat hukum. Jangan sampai mangkrak di tengah jalan. Kalau sampai mangkrak, artinya negara tidak sanggup melindungi rakyatnya,” tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya