Berita

Gempa di Mamuju Sulawesi Barat/net

Nusantara

Tokoh Sulbar Annar Sampetoding: Banyak Pasien RS Mamuju Tertiban Runtuhan Bangunan

JUMAT, 15 JANUARI 2021 | 11:42 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Tokoh masyarakat Sulaswesi Barat Annar Salahuddin Sampetoding langsung membentuk tim relawan kemanusiaan usai gempa berkekuatan 6,2 skala richter (SR) mengguncang  Kabupaten Majene, Sulawesi Barat yang getarannya terasa hingga Mamuju, Makassar dan Palu.

Annar yang juga tokoh Kamar Dagang Indonesia (Kadin) mengatakan, Sulbar adalah provinsi baru sehingga sangat tidak siap dengan tragedi besar seperti ini.

"Apalagi mendadak dan di dalam suasana Covid-19," kata Annar dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1).


Annar mengaku sedih lantara hingga saat ini, dari video dan foto yang dikirim oleh pihak keluarga yang berada di lokasi gempa, di RS Mamuju terlihat sejumlah pasien yang sedang tertimbun merintih dan menangis meminta tolong.

"Tapi tidak ada yang bisa menolong. Dibiarkan saja sampai meninggal dunia", ujar Annar dengan nada menahan sedih.

Akibat dari gempa yang berpusat pada 2.98 Lintang Selatan dan 118.94 Bujur Timur di wilayah timur laut Kabupaten Majene sejumlah perawat dan pasien di rumah sakit tersebut tertimbun. Hingga saat ini aparat gabungan masih berusaha mengevakuasi para korban dari reruntuhan bangunan. Evakuasi dilakukan dengan alat seadanya karena tidak ada alat berat.

"Ini tragedi kemanusiaan yang luar biasa," ujar Annar.

Tim dokter dari Makassar sementara masih dalam perjalanan. Waktu tempuh perjalanan darat dari Makassar ke Memaju kurang lebih delapan jam. Diperkirakan tim kedokteran baru akan tiba sore nanti.

Regu penyelamat di Mamuju, Sulawesi Barat berjibaku dengan waktu untuk menyelamatkan korban reruntuhan RS Mitra Manakarra yang ambruk akibat gempa.

Kurang lebih delapan korban dilaporkan terjebak di antara reruntuhan bangunan lima lantai yang rata dengan tanah. Gedung RS Mitra Manakarra Mamuju roboh akibat guncangan gempa bumi dengan Magnitudo 6,2 yang berpusat di Kabupaten Majene pada Jumat 15 Januari 2021 pukul 02.28 Wita.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya