Penyelam dari Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I TNI AL yang berhasil menemukan black box SJ-182/RMOL
Sebanyak empat penyelam dari Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I TNI AL berhasil menemukan kotak hitam berisikan flight data recorder (FDR) di perairan Tanjung Kait, Selasa (12/1).
Adapun empat penyelam tersebut yakni Mayor Laut (Teknik) Iwan Kurniawan, KLS I Putu, KLS Prananda, dan KLK Farid. Empat penyelam itu menemukan kotak hitam di koordinat selatan 05’5751 utara 106’3431 di kedalaman 18 meter.
Kepala Sub Dinas Perencanaan dan Operasi Koarmada I TNI AL, Letkol Laut Agus Riyanto menyampaikan, empat penyelam tersebut merupakan penyelam andal dari Dislambair.
“Mereka empat penyelam yang memiliki keahlian penyelaman yang baik dan telah teruji,†ucap Letkol Agus kepada
Kantor Berita Politik RMOL di Pelabuhan Tanjung Kait, Tangerang, Selasa (12/1).
Menurutnya, seluruh penyelam di Dislambair Koarmada I TNI AL ini memiliki keahlian yang khas dalam melakukan penyelamatan dan penyelaman sehingga masing-masing penyelam punya keunggulan.
“Jadi kita enggak mandang satu-satu, semua penyelam di Dislambair punya keunggulan masing-masing. Termasuk Mayor Iwan ini,†tuturnya.
Dia mengatakan, empat orang dari regu penyelam Dislambair ini hanya dibekali
ping locator portable dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi di KRI Rigel di tengah perairan Tanjung Kait, Tangerang.
“Jadi kita menemukan objek itu dibantu oleh KRI Rigel, karena KRI Rigel memiliki peralatan
ping locator itu. Dari
ping locator itu awalnya kita menemukan area obyeknya. Sudah ketemu titik koordinatnya, setelah itu kita ada
ping locator yang
portable,†tandasnya.
Saat ini
black box Sriwijaya Air SJ-182 telah diangkat ke darat dan telah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono menerangkan, bagian kotak hitam yang ditemukan tim penyelam belum lengkap. Tim baru menemukan
flight data recorder (FDR), sedangkan
cockpit voice recorder (CVR) yang merekam percakapan pilot dan kopilot di dalam kokpit pesawat belum ditemukan karena terpisah dari FDR dan
pinger.