Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Pemerintah Harus Bangun Kesadaran Masyarakat Soal Vaksin, Jangan Memaksa

MINGGU, 10 JANUARI 2021 | 06:05 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pemerintah Aceh dan aparat keamanan tidak berhak memaksa masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Yang harus dilakukan oleh pemerintah dan aparat adalah membangun kesadaran karena masyarakat bebas menentukan pilihan mereka.

"Setiap rakyat punya hak untuk merdeka dalam urusan vaksinasi. Rakyat bukan kelinci percobaan," ucap Ketua Ikatan Muslimin Aceh, Muslim Atthahiri, alias Tgk Muslim dalam keterangannya, Jumat (8/1).

Muslim mengatakan, rakyat harus diberikan kebebasan untuk memilih divaksin atau tidak. Karena masalah halal atau tidak vaksin tersebut masih diragukan. Urusan halal dan haram ini, bagi kaum muslim, adalah sesuatu yang mutlak. Hal ini, terkait erat dengan keyakinan.


Selain itu, efek dari vaksin tersebut juga masih diperdebatkan oleh banyak ahli. Bahkan banyak negara yang menolak vaksin tersebut.

Sehingga, menurut Tgk Muslim, wajar jika banyak masyarakat yang menolak vaksinisasi. Pemerintah Aceh, harus mempertimbangkan dari segala sisi, dari sisi agama (syariat) maupun sisi kesehatan.

Muslim menambahkan, yang harus dilakukan dan didukung oleh Pemerintah Aceh dalam menolak wabah corona adalah ibadah zikir dan doa di setiap masjid dan meunasah dan dayah.

“Agar Allah segera mengangkat wabah corona dari bumi Aceh, bukan ikut ikutan membantu memperkaya orang,” jelasnya, dikutip Kantor Berita RMOLAceh.

Dalam urusan vaksinasi ini, Muslim meminta DPR Aceh membela hak rakyat. DPR Aceh tidak boleh membiarkan masyarakat terus menjadi korban.

Selama pandemi ini, karena penanganan yang salah, banyak masyarakat yang menjadi korban. Dan kini, setelah vaksin datang, mereka juga ditakut-takuti.

“Mau dijadikan apa rakyat ini. Hak mereka terus diabaikan. Dan kini pemerintah malah membuat panik dengan vaksin yang belum jelas efektivitas dan kehalalannya," demikian Muslim.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya