Berita

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid/Net

Politik

Ini Alasan HNW Khawatir Kasus Tewasnya Enam Laskar FPI Bakal Dilupakan

SABTU, 02 JANUARI 2021 | 14:17 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Hingga saat ini penuntasan kasus yang menyebabkan tewasnya enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) belum juga terlihat titik terangnya. Meskipun, Komnas HAM telah menggelar beberapa kali jumpa pers namun hal itu belum cukup memenuhi harapan publik.

Begitu kekhawatiran Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid melihat penuntasan kasus tewasnya enam laskar FPI akibat terjangan timah panas aparat Polda Metro Jaya pada 7 Desember 2019 yang lalu di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat.

"Ini kita sudah Januari, sebulan kurang. Beberapa pihak sudah dipanggil tapi sepertinya masih banyak hal yang menjadi harapan publik yang belum mendapatkan penjelasan yang tuntas dari Komnas HAM," ujar HNW di Jakarta, Sabtu (2/1).

Disamping itu, politisi PKS ini melihat eskalasi perkembangan yang saat ini terjadi mampu menjadi faktor penghambat investigasi Komnas HAM yang ditargetkan rampung pada akhir Januari 2021 ini.

Apalagi, belakangan muncul maklumat dari Kapolri Jenderal Idham Azis yang meminta semua pihak untuk tidak mengunggah atau mengakses informasi mengenai FPI. Hal itu bisa menjadi faktor penghambat dalam penuntasan investigasi penembakan 6 laskar FPI.

"Dan dimunculkan beragam hal-hal baru, kasus-kasus baru yang kemudian membuat kasus pengusutan terhadap penembakan 6 Laskar FPI itu menjadi dilupakan atau tidak lagi menjadi pusat perhatian. Kalau kemudian ini tidak boleh diunggah, tidak boleh diakses sementara Komnas HAM juga tidak segera mengumumkan kan orang nanti gak bisa diinformasikan bagaimana pengusutan, bagaimana informasi tentang 6 Laskar FPI itu," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

UPDATE

Gegara Tidak Dipinjami Uang, Tante Nekat Habisi Nyawa Keponakan

Rabu, 24 April 2024 | 23:50

Rupiah Melemah, Suku Bunga BI Naik Jadi 6,25 Persen

Rabu, 24 April 2024 | 23:47

Amankan Posisi Ketum PKB, Cak Imin Harus Merapat ke Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 23:20

Aktivis Pergerakan Punya Peran Penting dalam Kemenangan Prabowo

Rabu, 24 April 2024 | 23:03

BPJPH Yakinkan Negara OKI Soal Implementasi Wajib Halal Oktober 2024

Rabu, 24 April 2024 | 22:47

Gibran Belanja Masalah Seluruh Indonesia

Rabu, 24 April 2024 | 22:43

Si Doel Lebih Dibutuhkan Banten Dibanding Jakarta

Rabu, 24 April 2024 | 22:33

Kehadiran Amin di KPU Melegitimasi Kemenangan Prabowo-Gibran

Rabu, 24 April 2024 | 22:03

Cik Ujang Pastikan DPD Demokrat Sumsel Tak Ada Polemik

Rabu, 24 April 2024 | 21:43

Petugas Rutan Palembang Diperiksa Buntut Foto Bacagub Sumsel dan Alex Noerdin di Lapas Beredar

Rabu, 24 April 2024 | 21:37

Selengkapnya