Berita

Pengurus Harian DPD KNPI DKI Jakarta, Khoirul Amin/Ist

Politik

6 Tahun Mati Suri, Khoirul Amin: KNPI DKI Seperti Organisasi Hantu

RABU, 30 DESEMBER 2020 | 08:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Enam tahun sudah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta tak ada aktivitas berarti. Bisa dibilang, KNPI DKI tengah mati suri.

Pengurus Harian DPD KNPI DKI Jakarta, Khoirul Amin, pun mengaku malu dan terbebani atas vakumnya wadah organisasi kepemudaan (OKP) yang sudah terjadi selama kurang lebih 6 tahun.

Adanya 3 kubu KNPI, ditambah lagi sikap Gubernur dan Wakilnya yang terkesan tidak peduli dan tidak mau tahu, membuat KNPI DKI Jakarta layaknya organisasi hantu.

“Saya sebagai Pengurus Harian DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi DKI Jakarta yang diketuai oleh saudara Anul (Ichwanul Muslimin, red), merasa sangat malu dan punya beban moral atas kevakuman DPD KNPI DKI Jakarta,” kata Khoirul Amin saat dihubungi, Rabu (30/12).

Amin menceritakan, saat ini KNPI DKI terpecah menjadi 3 kubu, mengikuti pecahnya kepengurusan KNPI Pusat. Perpecahan ini, disebutnya, menjadi salah satu penyebab macetnya semua kegiatan kepemudaan yang ada di DKI Jakarta.

“Saling klaim bahwa kepengurusannya adalah yang sah sepertinya menjadi program utama dari masing-masing kubu. Semua kubu tidak ada kegiatan yang berjalan, termasuk kubu Anul. Pemprov DKI yang mestinya tidak diam dan hanya jadi penonton terhadap sengkarut di DPD KNPI DKI Jakarta,” kata mantan Sekjen Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) ini.

Amin melanjutkan, awal Desember 2020, atas desakan OKP-OKP yang ada di Jakarta, kubu Anul dan kubu Gusti Arif sempat duduk bersama. Mereka membahas desakan OKP untuk menyatukan kembali KNPI DKI Jakarta dengan tekad “Satu KNPI Satu Pemuda Jakarta Satu”.

Seluruh OKP yang ada di Jakarta mempercayakan penyatuan KNPI DKI Jakarta kepada Anul dan Gusti Arif. Keduanya berjanji akan menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) pada 29-31 Desember 2020. Rencananya, Musprov akan digelar di Gedung Pemuda DPD KNPI DKI Jakarta Jalan Balap Sepeda, Rawamangun, Jakarta Timur.

“Tapi amanah ini dikhianati oleh Anul dan Gusti. Hingga saat ini Musprov yang mereka janjikan tidak ada kabar dan tidak ada klarifikasi. Kok tega mengkhianati amanah OKP se-Jakarta?” ujar Sekjen salah satu ormas pendiri KNPI ini.

Terkait kepengurusan, Amin menjelaskan, masa periode kepengurusan DPD KNPI hanya 3 tahun. Namun yang terjadi, kepengurusan DPD KNPI DKI Jakarta saat ini sudah berjalan hampir 6 tahun tanpa ada Musprov.

“Menurut saya, kepengurusan DPD KNPI DKI Jakarta saat ini telah membuat dosa sejarah. DPD telah membunuh banyak potensi pemuda dan kader, yang semestinya dapat berkarir dan mengabdikan diri untuk bangsa dan negara melalui wadah KNPI DKI Jakarta,” tegas Amin, dikutip Kantor Berita RMOLJakarta.

Sekjen Pimpinan Pusat GPI ini menambahkan, mengembangkan potensi pemuda Jakarta dengan kondisi seperti saat ini sangat tidak mungkin. Bahkan Amin menyebut jauh panggang dari api.

Sebab DPD KNPI DKI Jakarta saat ini masih dikangkangi oleh kepengurusan yang hampir 6 tahun berjalan tanpa Musprov dan tanpa terdengar program kerjanya.

“Mereka tidak sadar, bahwa apa yang mereka lakukan dengan mengangkangi DPD KNPI DKI Jakarta selama hampir 6 tahun tersebut. Secara tidak langsung telah memutus dan membunuh proses regenerasi. Dan menghabisi ruang jutaan pemuda yang punya potensi untuk berkarier di DPD KNPI DKI Jakarta," kata mantan Direktur LBH GPI ini.

"Saat ini, wadah pemuda ini tidak ubahnya seperti organisasi hantu. Besar namanya, tapi tidak terlihat wujud dan program kerjanya,” sambungnya.

Lebih miris lagi, menurut Amin, kevakuman dan mati surinya KNPI DKI Jakarta ini diketahui dan seolah dibiarkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Padahal, Anies Baswedan dan Ahmad Riza Patria adalah mantan aktivis.

“Gubernur dan Wagub sangat tahu betapa pentingnya organisasi kepemudaan seperti KNPI dalam mengelola dan mendistribusikan potensi pemuda sebagai penerus dan para calon pemimpin bangsa ke depan. Karena mereka adalah mantan aktivis pemuda,” tegas Amin.

Untuk itu, kedua pemimpin DKI Jakarta ini sebaiknya mengambil langkah tegas dalam menangani masalah ini. Jika memang tidak dibutuhkan atau tidak peduli dengan nasib generasi muda, sebaiknya organisasi ini dibekukan saja.  

“Apabila Gubernur dan Wagub sudah tidak mau tahu tentang DPD KNPI DKI Jakarta mau hidup atau mati. Maka akan lebih baik Gubernur dan Wagub mengumumkan secara resmi dan memutuskan bahwa KNPI DKI Jakarta dibekukan. Dan menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak mau tahu lagi tentang pembangunan pemuda,” tutupnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

25 Kader Beringin Disiapkan Maju Pilkada Jatim

Jumat, 19 April 2024 | 04:02

Calon Jemaah Haji Aceh Mulai Berangkat 29 Mei 2024

Jumat, 19 April 2024 | 03:23

3 Kader Ini Disiapkan PKS di Pilgub Lampung

Jumat, 19 April 2024 | 03:17

Pakaian Adat jadi Seragam Sekolah Jangan Bebani Orangtua Siswa

Jumat, 19 April 2024 | 03:15

Baznas-TNI Terjunkan Bantuan untuk Palestina Lewat Udara

Jumat, 19 April 2024 | 02:53

Sebelum Pensiun Agustus, Prasetyo Bakar Semangat ASN Setwan DPRD

Jumat, 19 April 2024 | 02:10

Berusia Uzur, PKS Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta

Jumat, 19 April 2024 | 02:00

Proyek Tanggul Pantai Dikebut, Fokus di Muara Angke dan Kali Blencong

Jumat, 19 April 2024 | 01:33

PKB Jagokan Irmawan dan Ruslan di Pilgub Aceh

Jumat, 19 April 2024 | 01:31

Heru Pamer IPM Jakarta Tertinggi di Indonesia

Jumat, 19 April 2024 | 01:09

Selengkapnya