Presiden Venezuela Nicolas Maduro/Net
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengkritik upaya Majelis Nasional yang saat ini dikendalikan oposisi untuk mempertahankan kekuasaan mereka selama satu tahun ke depan.
Berbicara dalam siaran televisi pemerintah pada Senin (28/12), Maduro mendesak sistem peradilan untuk melaksanakan tugasnya terkait upaya oposisi yang ingin terus berkuasa.
"Dalam menghadapi klaim inkonstitusional untuk memproklamirkan diri sebagai perpanjangan masa jabatan yang tidak dijamin, kami percaya bahwa sistem peradilan akan melakukan tugasnya dengan tangan besi," tegas Maduro, seperti dikutip
Reuters.
Majelis Nasional yang saat ini dikendalikan oleh pemimpin oposisi Juan Guaido telah menolak pemilihan parlemen pada 6 Desember yang dimenangkan oleh koalisi Maduro.
Majelis menganggap pemilihan tersebut tidak sah karena tidak dilakukan secara bebas dan adil. Alhasil pada akhir pekan mereka menyebut akan memperpanjang mandatnya hingga tahun depan.
Menolak klaim oposisi, Maduro mengatakan pemilihan tersebut sama transparannya ketika oposisi memenangkan mayoritas di parlemen pada 2015.
Kisruh politik di Venezuela terjadi ketika oposisi mempertanyakan legitimasi pemilihan ulang Maduro pada 2018.
Guaido yang didukung oleh banyak negara Barat menyebut Maduro sebagai diktator yang membuat ekonomi Venezuela hancur. Sementara Maduro menyebut Guaido sebagai boneka Amerika Serikat (AS).