Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

Kekhawatiran JK Soal Defisit APBN Layak Jadi Referensi Jokowi Evaluasi Sri Mulyani Cs

SENIN, 28 DESEMBER 2020 | 13:49 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kekhawatiran mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla tentang perekonomian Indonesia yang jeblok akibat Covid-19 dan diperparah dengan kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sudah mengalami defisit sebelumnya, tengah menjadi perbincangan publik.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai pernyataan mantan pendamping Presiden Jokowi itu tidak boleh dianggap angin lalu.

Seharusnya, Jokowi menjadikan pernyataan JK sebagai bahan referensi dan evaluasi di sektor ekonomi.


"Sebagai tokoh yang pernah memimpin negara ini, dan sekarang di luar pemerintah, pernyataan JK layak dijadikan referensi," ujar Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (28/12).

Menurut Dedi, kekhawatiran JK harus dijadikan pintu masuk bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memikirkan formasi baru kementerian di bidang ekonomi. Hal ini guna melakukan perbaikan pada sektor keuangan dan ekonomi.

Secara khusus pengamat politik dari Universitas Telkom ini meminta agar menteri yang telah berada di kabinet sejak periode pertama dan tidak juga signifikan menggairahkan ekonomi negara layak diganti. Apalagi jika keberadaan menteri tersebut hanya menambah utang Indonesia menjadi kian membengkak.

Salah satu orang lama di kementerian bidang ekonomi adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. Namun demikian, Dedi menilai perombakan harus dilakukan secara keseluruhan pada mereka yang gagal sejak periode pertama Jokowi.

“Tidak saja Menkeu Sri Mulyani, tetapi secara keseluruhan,” tegasnya.

Jusuf Kalla sebelumnya menyebut akar persoalan bangsa Indonesia saat ini adalah pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir.

Menyoal sebab dan akibat, jebloknya ekonomi Indonesia saat ini tak bisa dilepaskan dengan Covid-19. Hal itu, kata JK, diperparah dengan kondisi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang sudah mengalami defisit sebelumnya.

"Defisit APBN kita lebih dari 1.000 triliun. Saya kira ini menjadi sejarah ekonomi kita, inilah yang tertinggi," tuturnya.

Bila hal ini tak segera dibenahi pemerintah, maka bukan tidak mungkin ekonomi semakin terperosok lebih dalam dan akan memunculkan masalah-masalah baru.

"Masalah berikutnya nanti bisa-bisa 30 hingga 40 persen daripada anggaran kita tahun berikutnya hanya untuk membayar bunga dan mencicil utang, itu yang akan kita hadapi," tandasnya. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Tiga Jaksa di Banten Diberhentikan Usai jadi Tersangka Dugaan Pemerasan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:59

Bakamla Kukuhkan Pengawak HSC 32-05 Tingkatkan Keamanan Maritim

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:45

Ketum HAPPI: Tata Kelola Sempadan Harus Pantai Kuat dan Berkeadilan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 05:05

11 Pejabat Baru Pemprov DKI Dituntut Bekerja Cepat

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:51

Koperasi dan Sistem Ekonomi Alternatif

Sabtu, 20 Desember 2025 | 04:24

KN Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton Bantuan ke Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:50

Mutu Pangan SPPG Wongkaditi Barat Jawab Keraguan Publik

Sabtu, 20 Desember 2025 | 03:25

Korban Bencana yang Ogah Tinggal di Huntara Bakal Dikasih Duit Segini

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:59

Relawan Pertamina Jemput Bola

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:42

Pramono dan Bang Doel Doakan Persija Kembali Juara

Sabtu, 20 Desember 2025 | 02:25

Selengkapnya