Berita

Miguel HIdalgo Costilla, pendeta Katolik Roma yang membantu gerakan kemerdekaan Meksiko/Net

Histoire

Perjanjian Santa María-Calatrava: Jatuh Bangun Meksiko Raih Kedaulatannya Dari Cengkeraman Spanyol

SENIN, 28 DESEMBER 2020 | 07:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mungkin sulit membayangkan sebuah kemerdekaan utuh dan berdaulat bagi orang-orang Meksiko. Di tangan Spanyol, apa yang dimiliki Meksiko dirampas paksa menjadi milik Spanyol, sekalipun Meksiko sudah menyatakan kemerdekaannya. Namun, sebuah peristiwa bersejarah akhirnya mengabulkan harapan dan mimpi orang-orang Meksiko. Pada 28 Desember 1836, perjalanan panjang Spanyol untuk menguasai negara itu akhirnya berakhir juga.

Spanyol menguasai Meksiko selama tiga abad. Sejak 1521, Spanyol telah menaklukkan wilayah itu dan menaklukkan peradaban asli, juga mendirikan koloni yang disebut Spanyol Baru.

Pada 16 September 1810, Perang Kemerdekaan Meksiko dimulai dengan apa yang disebut Tangisan Dolor.


José Bernardo Maximiliano Gutiérrez de Lara, seorang pendukung gerakan revolusioner sekaligus gubernur konstitusional pertama negara bagian Tamaulipas, pergi ke kota kecil Dolores (sekarang dikenal sebagai Dolores Hidalgo) dan meminta pendeta Katolik Roma setempat, Miguel Hidalgo, untuk membantu memulai upaya untuk membebaskan Spanyol Baru dari kendali Spanyol.

Pemberontakan Hidalgo memicu perang bersenjata yang begitu panjang, yang berlangsung hingga 1821. Hidalgo sendiri akhirnya harus tewas tak lama setelah ia melancarkan gerakan pemberontakan. Gerakan Hidalgo dilanjutkan oleh para gerilyawan-gerilyawan.

Setelah ditetapkannya Konstitusi Cadiz pada 1820, kelompok elit yang tadinya mendukung kekuasaan Spanyol mulai berbalik arah dan mendukung para gerilyawan. Mereka bersama-sama melakukan gerakan untuk kemerdekaan.

Kemerdekaan akhirnya berhasil dicapai pada 27 September 1821 dengan penandatanganan Perjanjian Cordoba dan Deklarasi Kemerdekaan Kekaisaran Meksiko pada 28 September tahun yang sama.  Tindakan ini merupakan hasil negosiasi berbagai faksi yang berpartisipasi dalam perang, termasuk Juan O'Donojú, raja muda Spanyol Baru atas nama monarki.

Sayangnya, ternyata Spanyol tidak akan mengakui perjanjian dan deklarasi Cordoba tersebut dengan alasan bahwa O'Donojú tidak dapat membuat pengaturan tersebut.

Meskipun sebagian besar tentara kerajaan di wilayah Meksiko telah menghentikan permusuhan dan mengakui Perjanjian Cordoba, serangan militer Spanyol untuk mencoba memasukkan kembali Meksiko ke dalam kekaisarannya, tidak berhenti selama lebih dari satu dekade.

Spanyol terus-terusan menyerang Meksiko. Pada tahun 1825, tentara Spanyol merebut benteng San Juan de Ulúa tetapi dipaksa mundur oleh pasukan Meksiko. Kemudian, upaya lain oleh negara Iberia untuk menaklukkan Meksiko memuncak dalam Pertempuran Tampico pada tahun 1829.

Intinya, sejak 1821 hingga 1829, Spanyol ingin kembali menguasai wilayah Meksiko yang pernah menjadi jajahannya sebelumnya.

Pada 1833, Raja Spanyol Ferdinand VII meninggal. Dia naik tahta tak lama sebelum perang untuk kemerdekaan koloni Amerika dimulai, meninggalkan Spanyol dalam situasi ekonomi yang mengerikan. Ia digantikan oleh putrinya Isabella II. Meninggalnya sang raja membawa banyak perubahan. Spanyol menjadi lebih lunak pada Meksiko dengan banyak pertimbangan-pertimbangan.

Pada 1835, Meksiko menunjuk Miguel Santa María, yang sudah menjadi menteri di Inggris Raya, sebagai menteri yang berkuasa penuh untuk menandatangani perjanjian perdamaian. Sementara Spanyol menunjuk José María Calatrava. Kedua kubu melakukan perjanjian definitif perdamaian dan persahabatan antara Meksiko dan Spanyol yang dilakukan di Madrid.

Spanyol pun secara resmi mengakui kemerdekaan Meksiko melalui perjanjian yang kemudian disebut sebagai Perjanjian 'Santa María-Calatrava' yang ditandatangani pada 28 Desember 1836.

Dengan perjanjian ini pula Spanyol mengakui Meksiko sebagai negara yang merdeka, berdaulat dan merdeka. Raja-raja Spanyol melepaskan semua klaim atas pemerintah, antara lain properti dan hak teritorial dari apa yang pernah menjadi viceroyalitas Spanyol Baru. Kaptennya, provinsi internal, tanah yang dianeksasi seperti yang ada di California Bawah dan Atas dan pulau-pulau yang berdekatan.

Namun, meskipun ada perjanjian ini, Spanyol masih terus  mencoba untuk mendapatkan kembali dominasinya atas Meksiko.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya