Berita

Ketua KPCPEN Airlangga Hartarto/Net

Bisnis

KPCPEN: Vaksinasi Adalah Game Changer Pemulihan Pandemi Covid-19 Dan Ekonomi

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 19:44 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Proses vaksinasi yang akan berjalan pada awal tahun 2021 diyakini Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) sebagai game changer (pembalik keadaan) di Tanah Air agar menjadi normal dan lebih baik lagi.

Hal itu disampaikan Ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto, dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube BNPB Indonesia, Kamis (24/12).

"Jadi di pemulihan pandemi Covid dan ekonomi ini game changernya adalah vaksinasi," ujar Airlangga.


Dia mengungkapkan, penanganan pendemi Covid-19 di Indonesia relatif baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.

"Dari segi keseluruhan kita penanganan Covid kesembuhannya 81,9 persen dibanding global 70,3 persen. Jadi secara keseluruhan kita lebih baik," terangnya.

Namun jika dilihat dari angka kematian, Indonesia kata Airlangga masih lebih tinggi dari tingkat global. Yakni, 3 persen berbanding 2 persen angka kematian dari jumlah keseluruhan kasus positif.

Kendati begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini memastikan, kondisi Covid-19 yang cendrung membaik ini telah memberikan sinyal positif terhadap pemulihan ekonomi nasional.

Sebab pada kuartal ketiga 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2020 yang minus 5,32 persen dari tahun lalu. Namun jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama (year on year) kuartal ketiga masih minus 3,49 persen.

Selain itu, tren positif juga telah dilihat Airlangga dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik di bulan Desember ini mencapai 6.100, atau lebih tinggi dari Januari yang sebesar 5.400.

Tolak ukur lainnya yang diungkapkan Airlangga adalah nilai tukar rupiah yang kini berada di kisaran Rp 14.100. Serta, Neraca perdagangan yang sudah terlihat positif di bulan Oktober dan cadangan devisa sudah Rp 135 miliar akibat daripada perdagangan yang positif.

"Artinya ekspor sudah lebih banyak dari impor. Dan jika dibandingkan dengan negara-negara G20 lainnnya, negara kita relatif terkontraksi nomor 2 sesudah China. Jadi China sudah tumbuh positif kita masih minus. Tetapi yang lain minusnya lebih dalam daripada Indonesia," katanya.

"Kita mempredisksi di akhir tahun (ekonomi Indonesia) bisa (tumbuh) antara minus 2 sampai positif 0,6 (persen). Memang ini tugas berat tapi tren positif ini terjadi," demikian Airlangga Hartarto.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya