Berita

Juru Bicara Pembela Hak Asasi Manusia Artsakh, Artak Beglaryan/Net

Dunia

Kantor HAM Artsakh: Banyak Orang Armenia yang Hilang Dan Tawanan Yang Disembunyikan Azerbaijan

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 07:38 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sebanyak 53 orang Armenia yang menjadi tahanan Azerbaijan telah dipulangkan. Sebagian dari mereka mengaku menerima penyiksaan fisik dan pelecehan psikologi selama ditahan. Kini, mereka menjalani perawatan di rumah sakit.

Juru Bicara Pembela Hak Asasi Manusia Artsakh, Artak Beglaryan, mengatakan, hingga saat ini Azerbaijan masih menyembunyikan puluhan tahanan lainnya.

"Azerbaijan (sampai saat ini) menyembunyikan data tentang sejumlah tawanan perang dan tawanan sipil," kata Artak Beglaryan dalam konferensi pers terakhirnya, Rabu (23/12) seperti dikutip dari Radio Of Armenia. Artak Beglaryan akan mundur sebagai Pembela Hak Asasi Manusia untuk mengambil posisi lain di pemerintahan Artsakh.


Otoritas Armenia memiliki prioritas saat ini yang meliputi klarifikasi nasib orang yang hilang, pengambilan jenazah dan pemulangan tawanan. Namun, sikap Azerbaijan yang tidak kooperatif dan tidak konstruktif, menjadi hambatan utama dalam pencarian fakta.

“Jelas bahwa mereka menyembunyikan jumlah sebenarnya dari tawanan perang dan tahanan sipil,” kata Beglaryan.

Menurut ombudsman Artsakh, lusinan orang Armenia, termasuk 62 prajurit yang hilang di Desa Khtsaberd dan beberapa lusin lainnya, saat ini ditahan di Azerbaijan. Bukti-bukti yang ditemukan mengarah pada dugaan itu. Kini, data  masing-masing sedang diperbarui dan diserahkan kepada mediator. Para tawanan perang Armenia harus segera diselamatkan, dipulangkan tanpa syarat apa pun.

“Kami secar rutin menyerahkan laporan kepada struktur internasional, termasuk Palang Merah dan pihak Rusia. Meskipun kami berhasil dalam kasus-kasus tertentu, Azerbaijan masih menyembunyikan informasi tentang sejumlah tawanan,” kata Beglaryan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya