Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Kado Dari Prancis: Pekerja Migran Garis Depan Covid-19 Diberi Kemudahan Untuk Mendapat Kewarganegaraan

KAMIS, 24 DESEMBER 2020 | 06:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Prancis akan memberi penghargaan kepada para pekerja migran yang berada di garis depan dalam perang melawan Covid-19 dengan mempercepat proses kewarganegaraan mereka.

Inisiatif kewarganegaraan yang dipercepat pertama kali diumumkan pada bulan September lalu. Kementerian dalam negeri mengundang para migran yang 'berkontribusi aktif' dalam memerangi virus corona untuk mengajukan naturalisasi jalur cepat. Sebanyak 74 orang telah diberikan paspor Prancis dan 693 lainnya berada di tahap akhir, sedangkan 2.890 orang telah mengajukan pendaftarannya.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri junior kewarganegaraan Marlene Schiappa mengatakan, pekerja asing telah mengabdikan hidupnya, memberikan waktu mereka dan bertindak untuk rakyat Prancis selama krisis Covid.


"Sekarang tergantung pada negara (Prancis) untuk mengambil langkah terhadap mereka. Profesional kesehatan, petugas kebersihan, pekerja penitipan anak, staf kasir, mereka semua membuktikan komitmen mereka kepada bangsa, dan sekarang giliran republik untuk mengambil langkah ke arah mereka," kata Schiappa seperti dikutip dari BBC, Rabu (23/12).

Biasanya para migran harus melalui masa lima  tahun tinggal di Prancis, memiliki pendapatan yang bagus, dan menunjukkan integrasi ke dalam masyarakat Prancis, untuk bisa mengajukan kewarganegaraan.

Namun, kini pemerintah mengatakan pekerja migran untuk layanan Covid garis depan cukup membutuhkan waktu dua tahun untuk memenuhi syarat kewarganegaraan.

Ini bukan pertama kalinya Prancis mengambil langkah berani dengan memberikan kewarganegaraan bagi para migran. Pada tahun 2018, pria asal Mali, Mamoudou Gassama, dianugerahi kewarganegaraan Prancis setelah dia dijuluki "manusia laba-laba" karena menyelamatkan seorang bocah lelaki yang tergantung dari balkon Paris.

Tahun lalu, sekitar 112.000 orang asing memperoleh kewarganegaraan Prancis, termasuk lebih dari 48.000 melalui naturalisasi - 10 persen lebih sedikit dari tahun 2018.

Fisioterapis kelahiran Tunisia Aziz Youssef, yang bermigrasi ke Prancis pada 2014, mengatakan pengajuannya membutuhkan waktu hanya dua tahun untuk mendapatkan kewarganegaraan Prancis.

Youssef mengatakan bahwa dia telah mengunjungi puluhan pasien yang diisolasi selama gelombang pertama pandemi. "Proses memperoleh kewarganegaraan kini dipermudah dan dipercepat," katanya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya