Berita

Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika/Repro

Politik

YHF: 2020 Momentum Percepatan Pertumbuhan Ekonomi 2021

JUMAT, 11 DESEMBER 2020 | 02:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tahun 2020 ini dapat dijadikan momentum percepatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 khususnya dalam sektor pertanian.

Dalam kaitannya dengan itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Kajian Pangan dan Advokasi (Pataka), Yeka Hendra Fatika, salah satu yang perlu diperhatikan pemerintah adalah soal kebijakan harga.

Selain kebijakan harga, Yeka yang berbicara dalam diskusi “Tanya Jawab Cak Ulung” bertajuk “Pertanian, Masa Depan Pemulihan Ekonomi Nasional” yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/12), juga menekankan arti penting peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan para petani.

Pembicara lain dalam diskusi itu adalah Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.

“Kita tahu bahwa berdasarkan data BPS, sekitar 60 persen petani kita rata-rata memiliki atau menguasai lahan sekitar 1.000 meter persegi. Kalau kita hitung pendapaan bersihnya tidak kurang dari Rp 200 ribu per bulan,” ujar Yeka.

Yeka mengurai masalah utama pada sektor pertanian yakni masalah lahan. Bila petani memiliki atau menguasai lahan dalam ukuran hektar hektar, dapat diperkirakan bahwa petani tersebut akan menangguk untung.

Namun, bila lahan yang dimiliki kurang dari satu hektar, dapat dipastikan petani akan mengalami kerugian.

“Misalnya satu hektar kita punya keuntungan Rp 7 juta. Kalau punya 10 hektar dapat Rp 70 juta. Tapi kalau petani hanya memiliki 1.000 meter persegi dapetnya itu tadi, Rp 700 ribu dibagi empat,” jelasnya.

Yeka mengapresiasi dukungan yang diberikan Komisi VI DPR RI untuk holding BUMN Pangan. Menurutnya ini adalah langkah tepat dan diharapkan dapat meningkatkan skala usaha.

“Peningkatan skala usaha itu jangan dibaca peningkatan pemberian lahan, misalnya dari 1.000 meter menjadi satu hektar. Kalau itu diberlakukan secara nasional tentu lahannya tidak ada. Tetapi peningkatan skala usaha itu adalah bagaimana ada aktivitas lain yang berdampingan dengan usaha tani padi,” tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya