Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri/Net

Politik

Peringati Hari HAM Internasional, Firli Bahuri: Korupsi Musuh Utama Pelaksanaan HAM Di Indonesia

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 07:25 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Korupsi berkaitan erat dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Sebab, banyak negara gagal mewujudkan kesejahteraan rakyat karena ada korupsi.

Begitu simpulan dari Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri dalam menyambut Hari Peringatan HAM Internasional yang jatuh setiap 10 Desember.

Menurut Firli, peringatan HAM internasional yang bertema "Recover Better-Stand Up for Human Rights" adalah pengingat bagi seluruh umat manusia untuk senantiasa berperan aktif dalam segala upaya perbaikan penegakkan HAM di dunia.


Ini lantaran HAM sejatinya merupakan hak dasar yang melekat dan dimiliki oleh setiap manusia.

“Kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada founding fathers kita yang menempatkan HAM sebagai pondasi awal didirikannya republik ini, sebagaimana termaktub dalam mukadimah UUD 1945," ujar Firli Bahuri kepada wartawan, Kamis (10/12).

Di mana kata Firli, hak dasar segenap bangsa Indonesia untuk mendapatkan kesejahteraan umum yaitu hidup layak dan baik dalam kehidupan berbangsa yang dilindungi oleh negara.

"Sehingga kita dapat turut serta dalam melaksanakan ketertiban dunia dengan menegakkan HAM di Bumi Pertiwi," kata Firli.

Dalam kapasitas sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, kata Firli, KPK menilai bahwa korupsi adalah musuh utama dan terbesar bagi pelaksanaan HAM di Indonesia.

Karena masih kata Firli, korupsi memiliki kaitan erat dengan tindakan pelanggaran HAM.

“Korupsi bukan hanya kejahatan yang merugikan keuangan atau perekonomian negara semata. Akan tetapi, korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan (corruption is a crime againts humanity) di mana banyak negara gagal mewujudkan tujuan dan tugas utama melindungi serta memenuhi hak dasar rakyatnya," urainya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya