Berita

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani/Net

Politik

PKS Desak Pemerintah Antisipasi Risiko Munculnya Klaster Baru Pilkada

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 16:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Banyak kalangan khawatir puncak dari perhelatan Pilkada Serentak pada Rabu besok (9/12), akan menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Untuk itu Ketua Tim Covid-19 fraksi PKS DPR RI, Netty Prasetiyani, meminta pemerintah benar-benar memerhatikan keselamatan rakyat dengan melakukan langkah antisipasi.

"Pemerintah harus memerhatikan keselamatan rakyat dengan  mengantisipasi risiko munculnya klaster-klaster baru penularan Covid-19," ujar Netty kepada awak media, Selasa (8/12).


Netty mengatakan, kerumunan massa di TPS pada hari pemilihan dan penghitungan suara sangat potensial menjadi ajang penularan Covid-19, jika tidak dilakukan upaya pencegahan.

“Keramaian di TPS akan mengundang orang datang dan berkerumun, apalagi saat penghitungan. Jika tidak diantispasi, usai Pilkada kita akan panen kasus," jelasnya.

Istri mantan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan ini menambahkan, pemerintah harus berkaca dari rangkaian Pilkada yang tidak berjalan tertib dan mematuhi protokol kesehatan. Hal ini, dikhawatirkannya kembali terjadi pada saat pencoblosan besok.

“Para pendukung paslon banyak yang berkerumun dan tidak menggunakan masker. Kita harus memastikan hal ini tidak terjadi lagi dan pemerintah harus bertindak tegas jika ada aktivitas yang berisiko untuk menularkan Covid-19," tegas anggota Komisi IX DPR ini.

Netty juga meminta pemerintah membuat skema sanksi yang bisa memberi efek jera. Sanksi yang bisa membuat para pasangan calon dan pendukungnya takut untuk melanggar protokol kesehatan.
 
“Kita tak boleh meremehkan dan membiarkan terjadinya pelanggaran demi pelanggaran begitu saja," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya