Berita

Aktivis Antikorupsi Ray Rangkuti dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan/RMOL

Politik

Terlalu Bersinar, KPK Harus Waspada Dengan Upaya Pelemahan Di Tahun Depan

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 16:13 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) era Firli Bahuri harus waspada dengan kemungkinan upaya pelemahan pasca mengungkap kasus korupsi kelas elite yang berujung penangkapan dua menteri Presiden Joko Widodo.

Menurut aktivis antikorupsi, Ray Rangkuti, sejauh ini belum ada respons keras dari lingkaran legislatif di Senayan pasca penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara. Hal tersebut berbeda di era KPK sebelum Firli Bahuri.

"Situasi KPK masa lalu, setiap penangkapan pasti ada upaya delegitimasi terhadap apa yang dilakukan KPK. Ada yang menyebut terburu-burulah, ada yang nyebut permainanlah, sandiwaralah, tidak humanislah, macam-macam," ujar Ray Rangkuti dalam Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'Dua Menteri Tersangka Korupsi, Apa Yang Harus Dilakukan Jokowi?' yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/12).

Melihat kecenderungan tersebut, Ray menilai rintangan KPK era Firli Bahuri tak lebih berat dari pimpinan KPK sebelumnya. Namun demikian, Ray mewanti-wanti agar KPK tetap waspada.

Sebab menurut Ray, masih ada kemungkinan pelemahan lembaga antirasuah seperti halnya pada era sebelumnya melalui perubahan UU KPK. Hal itu bisa terjadi bila pihak-pihak pelanggar hukum mulai resah dengan sepak terjang KPK.

"Bisa jadi kelompok yang selama ini khawatir dengan KPK akan kembali menyulitkan. Bisa jadi tahun 2021 akan berusaha melakukan konsolidasi," terang Ray.

Konsolidasi yang dimaksud Ray yakni pihak-pihak tertentu akan berupaya mencari pola untuk kembali melemahkan KPK dengan berbagai cara.

"Bisa saja sekarang kelompok-kelompok ini sedang konsolidasi, mencari celah, pola baru, pendekatan baru supaya KPK tidak melakukan penangkapan-penangkapan yang dilakukan tahun 2020," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya