Berita

Ketua PP Muhammadiyah Hukum Busyro Muqoddas/Net

Politik

Pasca Penembakan 6 Laskar FPI, PP Muhammadiyah Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Terprovokasi

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 15:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi atas insiden penembakan enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) pada Senin (7/12).

Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Hukum Busyro Muqoddas, saat jumpa pers secara daring, pada Selasa (8/12).

"Kami berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh upaya apapun," ujar Busyro Muqoddas.


Busyro mengatakan, masyarakat tetap harus menahan diri untuk menjaga ketertiban dan keamanan bersama. Sekaligus tetap menanti langkah-langkah pasti penuntasan kasus ini.

"Guna menjaga ketertiban dan keamanan bersama sambil menanti langkah-langkah yang pasti dari semua yang berkepentingan dengan penegakan hukum," katanya.

"Kami berharap masyarakat mendapatkan seluruh informasi sebagai perwujudan hak keterbukaan informasi terhadap segala proses yang dilakukan pihak kepolisian dalam menangani perkara ini dan tim yang telah bekerja dari Komnas HAM, begitu pula bila dibentuk Tim Independen oleh presiden," imbuhnya.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian menyebut penembakan terhadap enam orang dilakukan karena para pengikut Habib Rizieq terlebih dahulu melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan, insiden tersebut bermula saat kepolisian melakukan penyelidikan kelompok pengikut Habib Rizieq yang akan datang ke PMJ dalam panggilan pemeriksaan kedua.

"Pada saat di tol mengikuti kendaraan pengikut tersebut, kendaraan petugas dipepet dan diberhentikan oleh dua kendaraan pengikut. Kemudian melakukan penyerangan dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai, celurit kepada anggota," kata Fadil Imran kepada wartawan, di Mapolda, Jakarta.

Karena akan membahayakan keselamatan jiwa petugas pada saat itu, petugas kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur. Tindakan tegas dan terukur mengakibatkan enam orang penyerang meninggal dunia dan empat orang melarikan diri.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya