Berita

Satyo Purwanto/Net

Politik

Sebagai Ketua Kompolnas, Mahfud MD Diminta Bentuk Tim Pencari Fakta Penembakan 6 Laskar FPI

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 11:07 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto meminta agar Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan secara terbuka peristiwa penembakan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di tol Jakarta-Cikampek km 50.

Disisi lain yang paling utama, Mahfud harus segera membentuk tim pencari fakta guna mengusut kejadian berdarah itu sehingga tidak menjadi opini liar di publik.

"Tim ini nantinya wajib membuka dan melaporkan kepada masyarakat hasil penyelidikan perkara ini agar spekulasi terkait hal itu tidak berkembang liar di masyarakat," kata Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/12).


"Harus dijelaskan secara terang benderang, agar rakyat Indonesia, khususnya Polri tidak menjadi dituduh membiarkan atau melakukan pembunuhan di luar hukum," tambah Satyo.

Mantan Sekjen Prodem ini menguraikan, Polri oleh UU memang diberikan kewenangan memaksa, namun menurut UU juga penggunaan kekuatan memaksa itu harus sesuai dengan seperangkat aturan mulai dari UU 2/2002 Tentang Kepolisian hingga Peraturan Kapolri (Perkap) 1/2009 Tentang Penggunaan Kekuatan dalam Tindakan Kepolisian.

Dalam Perkap 1/2009 itu penggunaan senjata api hanya diperbolehkan jika sangat diperlukan untuk menyelamatkan nyawa manusia dan penggunaan kekuatan secara umum harus diatur dengan prinsip-prinsip legalitas, kebutuhan, proporsionalitas, kewajaran dan mengutamakan tindakan pencegahan.

"Oleh sebab itu pemerintah memiliki kewajiban menjelaskan persoalan penghilangan jiwa warganya oleh aparat Kepolisian sebab Indonesia adalah negara hukum bukan negara kekuasaan," pungkas Satyo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya