Berita

Mantan Dutabesar Fiji untuk Indonesia, Chandra Salim/Net

Politik

Demi Redam Isu Papua, Eks Dubes RI Untuk Fiji Sarankan Diplomasi Ke APEC Dan Uni Eropa Diperkuat

SENIN, 07 DESEMBER 2020 | 07:45 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pemerintah Indonesia perlu membuka jalur diplomasi dengan negara-negara APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) dan Uni Eropa dalam meredam isu kemerdekaan Papua yang digaungkan Vanuatu dan juga warganegara Inggris, Benny Wenda.

Begitu saran mantan Dutabesar RI untuk Fiji, Chandra Salim dalam acara diskusi virtual yang digagas LP3ES, bertajuk Papua & Diplomasi Indonesia di Pasifik Selatan untuk NKRI, Minggu malam(6/12).

Katanya, Indonesia perlu memberikan dukungan kepada negara-negara pasifik dalam kancah internasional seperti dalam forum APEC maupun di negara-negara Uni Eropa.

“Kita perlu kawasan Pasifik. Diplomasi kita perlu juga mengarahkan ke APEC dan Uni Eropa,” ucap Chandra.

“Sebetulnya negara-negara pasifik ini tidak merupakan dari bagian APEC. Sedangkan kalau kita bisa diplomasikan ke APEC, kita bisa menggandeng mereka untuk membantu negara Pasifi. Ini akan sangat positif bagi kawan-kawan kita di Pasifik,” jelasnya

Pemerintah juga perlu melakukan pendekatan strategis dengan negara-negara Uni Eropa agar isu Papua tidak berlarut-larut digaungkan.

Pendekatan itu penting karena terkadang Uni Eropa “mencubit” Indonesia dalam isu Papua. Walaupun kebijakan inti dari negara-negara Eropa adalah pro Indonesia.

“Tapi itulah namanya demokrasi terkadang mereka tutup mata biarkan orang mengganggu dan mendukung dari belakang isu Papua,” katanya.

Selain itu, bantuan Indonesia ke negara-negara Pasifik selatan perlu ditingkatkan agar Indonesia tidak diusik dengan isu Papua merdeka oleh sejumlah negara Pasifik.

“Kemudian tentunya bantuan Indonesia perlu ditingkatkan di Pasifik, sehingga kita juga bisa menjadi negara yang menjadi panutan bagi mereka walaupun utamanya adalah teman-teman tradisional (Australia, New Zealand dan AS).

“Tapi,dengan kita berada di situ kita juga bisa secara aktif meredam negara-negara yang dipengaruhi Vanuatu supaya tidak mengangkat isu Papua,” bebernya.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya