Berita

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan/Net

Politik

LSI: Korupsi Di Indonesia Meningkat Dua Tahun Terakhir

MINGGU, 06 DESEMBER 2020 | 19:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Tren praktik korupsi di Indonesia berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengalami peningkatan. Tren peningkatan tersebut sejalan dengan penurunan upaya pencegahan korupsi.

"Dengan kata lain ada tren negatif dalam evaluasi masyarakat terhadap upaya pencegahan dan penegakan hukum terhadap korupsi," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan melalui diskusi virtual, Minggu (6/12).

Kondisi ini menjadi sinyal bahwa masih banyak masyarakat menganggap penegakan hukum dan pencegahan korupsi semakin parah. Dalam dua tahun terakhir, jelasnya, masyarakat menilai lebih banyak korupsi yang terjadi.


Ia memaparkan, setidaknya sebanyak 45,6 persen masyarakat menyatakan korupsi itu meningkat. Hanya 20 persen yang mengalami penurunan. Sisanya, 30 persen menyebut tidak mengalami perubahan.

"Jadi lebih banyak masyarakat dalam waktu November 2020 menyatakan korupsi meningkat," bebernya.

Persepsi masyarakat selama empat tahun terakhir terhadap perilaku korupsi trennya menurun. Namun bila dibandingkan bulan Oktober 2020, pada Desember 2020 banyak yang mempersepsikan tingkat korupsi meningkat 45,6 persen.

"Yang mengatakan korupsi meningkat itu lebih banyak, artinya persepsi cenderung negatif," jelasnya.

Djayadi menyebut, survei yang digelar sejak 25 November-3 Desember 2020, dilakukan menggunakan metodologi cara menelpon. Nomor telepon diambil dari kumpulan nomor telepon yang sudah ada di database LSI yang dikumpulkan selama dua tahun terakhir.

Survei dilakukan oleh dua tim masing masing-masing 2 ribu orang. Sampel diambil dari berbagai representatif lapisan masyarakat semuanya berumur di atas 17 tahun.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya