Berita

Edhy Prabowo mengenakan rompi oranye khas tahanan KPK/RMOL

Hukum

KPK Enggan Komentari Pernyataan Hashim Djojohadikusumo Soal OTT Edhy Prabowo

SABTU, 05 DESEMBER 2020 | 01:40 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Adik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo telah membantah bahwa perusahaannya ada kaitannya dengan perkara kasus dugaan suap terkait izin ekspor benih lobster yang menjerat Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan.

Atas pernyataan Hasyim yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan memberikan komentar.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Penindakan KPK, Karyoto yang mengaku tidak boleh untuk berprasangka sebelum tahap pembuktian perkara.


"Yang pertama masalah Pak Hasyim ya. Kami tidak boleh berspekulasi dan berprasangka mendahului dari pembuktian ya," ujar Karyoto kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/12).

Karena kata Karyoto, pihaknya akan terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap perkara ini. Baik terkait dengan barang bukti yang diamankan maupun informasi lainnya.

"Saya bilang baru hari Senin ini kita akan melaksanakan review, karena banyak sekali dokumen-dokumen yang misalnya digeledah dibawa kita analisa dan kita evaluasi satu-satu, mana yang berkait dengan perkara dan mana yang bisa dikembangkan untuk perkara itu," jelas Karyoto.

Sehingga, Karyoto mengaku tidak akan memberikan respon atas banyak spekulasi di tengah masyarakat.

"Jadi, saya tidak berspekulasi, kalau saya bicara salah nanti malah ada dampaknya yang tidak baik," terang Karyoto.

Saat ditanya soal Hashim yang mengaku siap untuk diperiksa sebagai saksi, Karyoto pun tetap teguh untuk tidak memberikan respons.

"Prinsipnya kita tidak boleh atau berprasangka dulu sebelum ada hal-hal yang mengkait, hal-hal yang layak dipertanyakan terkait dokumen atau informasi-informasi apa, atau bahkan keterangan saksi dan lain-lain," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya