Dewan Keamanan Nasional Israel memberikan peringatan kemungkinan adanya peningkatan ancaman terorisme terhadap warga atau fasilitas Israel di luar negeri.
Melalui pernyataan yang dirilis pada Kamis (3/12), dewan menyebut ancaman kemungkinan terjadi di daerah dekat Iran, seperti Georgia, Azerbaijan, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, wilayah Kurdi di Irak, hingga Afrika.
"Mengingat ancaman baru-baru ini dan di masa lalu dari unsur-unsur Iran dalam serangan teroris di berbagai negara, ada kekhawatiran bahwa Iran akan mencoba bertindak dengan cara ini terhadap sasaran Israel," kata dewan yang ditulis dalam bahasa Ibrani dan dikutip
Sputnik.
Selain Iran, Israel mengatakan, ISIS juga sangat berpotensi melakukan serangan terhadap Israel dan orang Yahudi. Beberapa situs yang kemungkinan menjadi sasaran adalah sinagog dan museum Yahudi.
"Tanggal hari raya Kristen selama Desember 2020 dan Januari 2021 mungkin menarik aktivitas teroris di Eropa," tambah dewan.
Seiring dengan peringatan tersebut, dewan menhimbau agar warga Israel mematuhi pedoman keamanan dari otoritas lokal dan menjauhi keramaian.
Peringatan dari dewan muncul setelah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh di Teheran pada pekan lalu.
Badan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyebut, agen intelijen Israel Mossad dan Organisasi Mujahidin Rakyat terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Iran juga telah mengirim surat ke PBB yang menyebut adanya indikasi serius bahwa Israel berada di belakang serangan terhadap Fakhrizadeh.
