Berita

Ujang Komarudin/Net

Politik

Ujang Komarudin: Penangkapan Edhy Prabowo Sama Persis Dengan Presiden PKS Di Era SBY

SELASA, 01 DESEMBER 2020 | 12:50 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Sebagian kalangan berpendapat penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo dipolitisasi atau kental dengan unsur politik yang dilakukan oleh partai koalisi pemerintahan lantaran tidak senang Partai Gerindra duduk di kursi kabinet Indonesia Maju.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin mengatakan kasus yang dialami Edhy Prabowo sama persis dengan kasus Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq yang menduduki kursi menteri namun dilengserkan karena terseret kasus korupsi pengadaan impor daging sapi.

PKS kala itu, kata Ujang, kerap mengkritisi pemerintahan SBY sehingga diambil langkah untuk membuat PKS diam dengan meng-KPK-kannya.


“Ini sama kayak PKS dulu di pemerintahan SBY, itu sering mengkritis SBY lalu apa yang terjadi? Akhirnya kan ditangkap Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq (Kasus sapi) saya kira polanya sama lah seperti itu. Instrumennya menggunakan KPK. Sebetulnya sama saja, memang kasus hukumnya ada kasus politiknya juga ada,” ucap Ujang kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/12).

Pihaknya tak menampik kasus Edhy Prabowo dipolitisasi oleh sebagian parpol koalisi pemerintahan. Meski dalam kasus tersebut dipenuhi unsur hukum berdasarkan bukti-bukti yang disimpan KPK.

“Ya ada pasti. Penegakkan hukumnya kita dorong KPK. Politisasinya begini, yang pertama itu kasus Harun Masikhu ke mana? Itu kan di depan mata lalu menghilang? Kenapa KPK enggak berani mengusut Harun Masikhu? Yang itu dianggap melibatkan partai penguasa gitu. Ini kan penting. Mengapa Gerindra yang dikerjain?”katanya.

“Yang kedua itu kan atas laporan lawan politik Gerindra, kasus Edhy Prabowo lalu diambil oleh KPK sebagai bagian dari penegakkan hukum, penegakkan hukum kita dorong, KPK jangan diganggu tapi nilai politisnya ada,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya