Berita

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto/Net

Politik

Jangan Khawatir, Suara Gerindra Tidak Akan Tergerus Jika Prabowo Subianto Tampil

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 10:27 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Partai Gerindra tidak akan ambruk jika ketua umumnya Prabowo Subianto segera merehabilitasi nama partai pasca penangkapan kadernya Menteri KKP Edhy Prabowo.

Begitu disampaikan Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto menanggapi penangkapan dan penetapan tersangka Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Satyo, realitas politik di Indonesia penuh dengan anomali. Yakni, kasus korupsi yang menjerat kader partai politik tidak serta merta akan menggerus dukungan masyarakat kepada pasangan calon dari parpol tersebut.


"Mungkin hanya sedikit menggerus basis suara di perkotaan dalam pilkada, tapi jumlahnya tidak signifikan. Beda soal dengan pilpres, sebab umumnya yang maju di pilpres itu secara empirik ketum parpol dan kasus korupsi itu bisa sangat berpengaruh terhadap elektabilitas si calon tersebut," ujar Satyo Purwanto kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (31/11).

Sehingga kata mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem), persoalan Edhy Prabowo tidak akan banyak berpengaruh bagi Gerindra.

"Persoalan EP (Edhy Prabowo) ini tentunya tidak akan banyak berpengaruh dan tidak akan membuat Gerindra ambruk bila ketum Gerindra (Prabowo Subianto) segera merehabilitasi komitmen partai yang disampaikan terbuka kepada masyarakat," jelas Satyo.

"Pada dasarnya kasus korupsi yang melibatkan kader parpol seperti ini akan selalu ada, sebab persoalan mendasarnya adalah sistem politik yang justru memberi peluang terjadinya 'transaksi'. Misalkan persoalan threshold yang diduga menjadi peluang 'transaksi' oleh para calon kontestasi pemilu," pungkasnya menambahkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya