Berita

Prabowo Subianto dengan Edhy Prabowo saat dipanggil ke Istana Negara menjelang pengumunan Menteri Kabinet Kerja II/Net

Politik

Mungkin Ini Alasan Prabowo Masih Bungkam Soal Penangkapan Edhy

JUMAT, 27 NOVEMBER 2020 | 16:42 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Sejak Rabu 25 November 2020 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta terkait dugaan korupsi ekspor benih lobster, hingga saat ini Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sama sekali bungkam, belum ada pernyataan resmi dirinya kepada publik atas penangkapan anak buahnya di Gerindra itu.

Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto berpandangan, diamnya Prabowo hingga saat ini tidak lazim, sebab sebagai seorang Ketum partai yang kadernya ditangkap KPK sudah sewajarnya Prabowo memberikan pernyataan.

"Apalagi posisi Edhy Prabowo du partai bukan orang sembarangan, dia salah satu Wakil Ketua Umum, sehingga sudah semestinya Ketum partai membuat pernyataan resmi terkait penangkapan ini," kata Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/11).

Karena bagaimanapun, peryataan resmi Prabowo penting untuk menghadapi dinamika ke depan sekaligus warning bagi seluruh kadernya agar peristiwa serupa tidak terulang.

Mantan sekjen Prodem ini menduga, diamnya Prabowo sampai saat ini terdapat beberapa kemungkinan. Pertama Prabowo tengah mengumpulkan informasi-informasi yang menyeluruh, kemudian masih mengkalkulasi dampak pernyataanya yang akan diberikan terhadap konstalasi politik Gerindra ke depan bersama Pemerintah.

"Atau mungkin aja ada kader Gerindra yang lain yang tersangkut dalam perkara ini," tekan aktivis yang akrab disapa Komeng ini.

Bukan tanpa sebab, saat KPK mengamankan Edhy Prabowo di Bandara Soetta usai kunjungan kerja ke Amerika Serikat, terdapat istri Edhy Prabowo Iis Rosita Dewi yang juga anggota DPR komisi V dari partai Gerindra.

Dan kedua, mungkin saja Prabowo tengah berhitung dampak dari kasus dugaan korupsi Edhy Prabowo dalam kerangka partai Gerindra di dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

"Apakah ini menjadi evaluasi terhadap kesepakatan diawal antara Prabowo dengan Jokowi ketika Gerindra bergabung dengan pemerintah yakni dua pos menteri, apakah ada clausul jika di tengah jalan tersangkut masalah hukum pos dua menteri itu masih milik Gerindra atau tidak, mungkin itu yang saya kira hingga saat ini Prabowo masih diam belum berkomentar soal Edhy," demikian komeng.   


Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Mau Perang Tapi Kere, Bagaimana?

Senin, 15 April 2024 | 12:34

UPDATE

Undip Pastikan Telusuri Dugaan Pelecehan Seksual Meski Belum Terima Laporan Korban

Jumat, 19 April 2024 | 14:03

FBI Tuding Hacker Tiongkok Siapkan Serangan Dahsyat untuk Hancurkan Amerika

Jumat, 19 April 2024 | 13:51

Masuk Bursa Cagub Jabar dari PDIP, Ono Surono: Kalau Ada Instruksi, Maju

Jumat, 19 April 2024 | 13:44

Kebakaran Ruko di Mampang Diduga Akibat Ledakan Kompresor

Jumat, 19 April 2024 | 13:27

Din Syamsuddin Ajak Massa Aksi Dukung MK Tegakkan Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Jumat, 19 April 2024 | 13:24

Saint Kitts dan Nevis Konsisten Dukung Otonomi Sahara Maroko

Jumat, 19 April 2024 | 13:15

Hingga Jumat Siang Tak Kunjung Hadir di KPK, Gus Muhdlor Mangkir?

Jumat, 19 April 2024 | 13:10

Beda dengan Erick Thohir, Airlangga Minta BUMN Tidak Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel

Jumat, 19 April 2024 | 13:00

Lion Air Group: Dua Penyelundup Narkoba Karyawan Pihak Ketiga

Jumat, 19 April 2024 | 12:55

Dukung Optimalisasi Pengawasan Pemilu, PAN-RB Tambah Formasi ASN Bawaslu

Jumat, 19 April 2024 | 12:50

Selengkapnya