Berita

Petugas KPK memamerkan sebagian sepeda yang disita saat menangkap Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta/RMOL

Hukum

Edhy Prabowo Beli Sepeda Berbahan Karbon Dari AS, Sumber Dananya Masih Diselidiki KPK

JUMAT, 27 NOVEMBER 2020 | 10:51 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini masih mendalami sumber dana yang digunakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, untuk membeli sebuah sepeda mewah.

Pelaksana Tugas (Plt) Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri mengatakan, sepeda mewah yang ditampilkan saat penetapan tujuh orang sebagai tersangka pada Rabu malam (25/11), diamankan di Bandara Soekarno-Hatta bersamaan dengan ditangkapnya Edhy Prabowo dan beberapa orang lainnya.

"(Sepeda) dibeli bersamaan dengan jam tangan dan beberapa tas mewah dan barang-barang lain saat di luar negeri. Iya (dari Amerika Serikat), (sepeda) diamankan di Bandara," ujar Ali Fikri kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (27/11).


Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan terkait sumber uang yang digunakan Edhy untuk membeli sepeda yang disebutkan Ali Fikri berbahan karbon tersebut.

Apakah berasal dari uang yang ada di ATM yang juga diamankan sebagai barang bukti. Atau dari uang 100 ribu dolar AS yang diduga berasal dari tersangka Suharjito (SJT) selaku Direktur PT Dua Putra Perkasa (DPP).

"Terkait sumber uang pembelian masih akan digali dan dikonfirmasi lebih lanjut mas. Kan memang ada dua sumber, yang ATM dan 100 ribu dolar AS," pungkas Ali.

Terkait dengan sepeda apa yang dipamerkan saat penetapan tersangka, KPK tak membeberkan secara mendetail.

Namun, berdasarkan pengamatan dari sejumlah ciri yang sempat terlihat saat sepeda itu dipamerkan ke wartawan, sepertinya mengarah ke sepeda jenis roadbike keluaran Specialized seri S-Works Roubaix.

Dari informasi di laman resmi Specialized, sepeda tersebut berbanderol 11 ribu dolar AS. Atau sekitar Rp 155 juta.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya