Berita

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar/Net

Politik

Cerita Lili KPK: Saya Dengar Calon Kepala Daerah Akan Pakai Dua Tahun Masa Kerja Untuk Balik Modal

KAMIS, 26 NOVEMBER 2020 | 17:42 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Cerita kepala daerah bekerja setengah hati alias sambil berpikir balik modal kampanye bukanlah isapan jempol belaka.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Lili Pintauli Siregar mengaku pernah mendengarkan sebuah pernyataan yang mengejutkan dari calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada 9 Desember 2020.

"Saya pernah mendengarkan seorang calon kepala daerah di salah satu kota tanpa sadar saya duduk di sebuah restoran pada saat sore hari," ujar Lili Pintauli Siregar saat acara Webinar Pembekalan Pilkada Berintegritas Cakada Provinsi Sumbar, Bali dan Papua yang diunggah di akun YouTube Kanal KPK, Kamis (26/11).


"Saya pertama tidak mengenal siapa rombongan yang ada di depan saya. Tetapi kemudian saya mengamati ternyata itu adalah salah satu calon kepala daerah yang akan ikut dalam kontestasi politik di 9 Desember yang akan datang," imbuhnya.

Pernyataan yang dimaksud adalah bahwa salah satu calon kepala daerah di suatu kota menyatakan akan bekerja untuk rakyat hanya selama tiga tahun menjabat ketika terpilih.

Sisanya, selama dua tahun terakhir menjabat akan digunakan untuk mencari dan mengembalikan modal dana yang telah dikeluarkan selama kontestasi pilkada.

"Dan dengan lantang dia mengatakan begini, 'kita cukup 3 tahun bekerja untuk rakyat, dan 2 tahun berikutnya kita harus mengembalikan apa yang telah kita keluarkan'," terang Lili.

Pernyataan tersebut membuat Lili terkejut. Ia pun lantas memberikan teguran kepada calon kepala daerah itu yang tengah bersama para tim suksesnya.

"Sehingga saya sampaikan kepada timnya, saya katakan bahwa saya akan mencatat anak (calon kepala daerah) tersebut dan saya akan mengikuti perkembangan selanjutnya," tegas Lili.

"Karena kita menjadi marah dengan kalimat-kalimat demikian yang dilontarkan di depan para tim suksesnya dan pada saat itu dia menguasai forum di restoran tersebut," sambung Lili.

Atas pernyataan itu, Lili mengaku sedih karena proses pilkada seharusnya menjadi pijakan awal bagi lahirnya pemimpin yang menjadi titik tolak dimulainya korupsi.

"Dan tentu saja dengan pertimbangan yang demikian, KPK menganggap sudah layak lah kita semua bersama-sama mengawal proses pilkada ini agar berada di jalur yang tepat, dan tidak di simpang kan oleh praktek-praktek yang akan merusak tatanan berbangsa dan bernegara," pungkas Lili.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya