Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pengamat UIN Jakarta: Konflik AS-China Dan Pandemi Covid-19 Pengaruhi Implementasi NSP

KAMIS, 26 NOVEMBER 2020 | 14:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat China, juga pandemi Covid-19, sangat berdampak pada platform kerjasama New Southern Policy (NSP) yang dikembangkan Korea Selatan.

Hal itu antara lain disampaikan dosen hubungan internasional dari UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Badrus Sholeh, dalam webinar internasional bertema “ASEAN-Korea Cooperation Upgrade: Focusing on the New Southern Policy of ROK” yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL pada Kamis (26/11).

"Kepentingan nasional Korea Selatan, Indonesia, dan negara anggota ASEAN lainnya sejalan dengan platform NSP-ASEAN,” ujar Badrus.

"Bagi Indonesia dan negara-negara anggota ASEAN, kebijakan tersebut akan berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi kawasan Asia Tenggara," lanjutnya.

Negara-negara ASEAN menyambut inisiatif NSP Korea Selatan karena karakter kebijakan luar negeri Korea Selatan ini menjaga kemitraan yang saling menguntungkan dan setara untuk mencapai kemakmuran bagi semua.

"Sangat tepat mendorong sektor industri agar menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi, pusat penelitian, dan laboratorium, untuk mendukung inisiatif pemerintah itu. Hal ini mendesak untuk memastikan keberlanjutan kemitraan dalam jangka panjang. Partisipasi diplomasi non-state actor akan memperkuat forum yang lebih luas dari bilateral ke regional," ujar Badrus.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in ingin memperkuat hubungan ekonomi dan diplomatik dengan ASEAN dan India melalui  NSP yang diluncurkan pada 2017.

Dalam hal ini ada tiga hal yang saling terkait satu sama lain. Pertama memperkuat hubungan dengan ASEAN memungkinkan Korea Selatan mendiversifikasi strategi kebijakan luar negerinya.

Kedua, peluang ekonomi yang belum dimanfaatkan secara maksimal ada di Asia Tenggara. Serta ketiga, NSP memungkinkan Korea Selatan mempertahankan otonomi kebijakan luar negeri.

Kerjasama antara Korea Selatan, India dan ASEAN dalam proyek NSP dapat dilihat dari teori kelembagaan sebagai respon atas teori relasi kuasa.

“Aspek kelembagaan harus dikembangkan untuk memperkuat kemitraan timbal balik. Kelembagaan harus diperkuat untuk inisiatif strategis dalam perdamaian dan stabilitas regional dan internasional, serta membangun kerja sama dalam mengatasi pandemi Covid-19," ujarnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya