Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Iran Bebaskan Pakar Studi Islam Australia-Inggris Kylie Moore-Gilbert

KAMIS, 26 NOVEMBER 2020 | 09:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kylie Moore-Gilbert akhirnya bisa bernapas lega setelah pemerintah Iran pada Kamis (26/11) membebaskannya dari penjara selama kurang lebih dua tahun karena dituding sebagai mata-mata.

Akademisi Australia-Inggris itu mengatakan pembebasannya dari penjara di Iran mengakhiri cobaan berat dan traumatis, ia juga berterima kasih kepada mereka yang telah berkampanye untuk kebebasannya.

Moore-Gilbert mengatakan dukungan yang dia terima saat ditahan sangat berarti bagi hidupnya.
Dia memuji usaha tanpa lelah yang dilakukan pemerintah atas namanya, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh kemeterian luar negeri Australia, seperti dikutip dari AFP, Kamis (26/11).

Akademisi tersebut mengatakan bahwa dia tidak memiliki apa-apa selain rasa hormat, cinta dan kekaguman untuk Iran dan rakyatnya, meskipun dia telah menghabiskan dua tahun dan tiga bulan penjara atas tuduhan mata-mata yang telah dia bantah dengan keras.

“Dengan perasaan pahit manis saya meninggalkan negara Anda, terlepas dari ketidakadilan yang saya alami,” katanya.

“Saya datang ke Iran sebagai teman dan dengan niat bersahabat, dan meninggalkan Iran dengan sentimen yang tidak hanya masih utuh, tetapi juga diperkuat,” lanjutnya.

Dia berkata bahwa dia sekarang akan menghadapi periode penyesuaian yang menantang.

Moore-Gilbert adalah seorang dosen Studi Islam di Universitas Melbourne yang berusia awal 30-an. Ia telah divonis 10 tahun penjara karena dituding sebagai mata-mata.

Iran mengonfirmasi penangkapannya pada September 2019, tetapi diyakini telah lama ditahan setahun sebelumnya.

Republik Islam itu mengatakan pada hari Rabu (25/11) bahwa dia telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan tetapi tidak ada konfirmasi segera tentang identitas ketiga warga Iran yang dilaporkan terlibat dalam pertukaran tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya