Berita

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi/Ist

Politik

Tidak Setuju Ekspor Benih Lobster, Dedi Mulyadi: Benih Itu Anak-anak, Tak Boleh Dieksploitasi

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 14:40 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Dugaan korupsi dalam ekspor benih lobster (benur) yang disebut sebagai dasar penangkapan Menteri KKP, Edhy Prabowo, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditanggapi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi.

Dedi pun teringat pada saat melakukan rapat dengan Menteri KKP, di mana pihaknya kurang sepakat dengan kebijakan ekspor benur.

“Saya sebagai Wakil Ketua Komisi IV konsisten sejak awal tidak setuju dengan ekspor benih lobster,” ujar Dedi kepada wartawan, Rabu (25/11).

Setidaknya ada tiga alasan kenapa Dedi tidak menyetujui adanya kebijakan ekspor benih lobster, yang dalam pandangannya itu tidak layak dilakukan.

“Karena, pertama, benih lobster itu merupakan bagian dari ekosistem laut yang harus dijaga kelangsungan, walau jumlahnya katanya ada 2 miliar. Bagi saya tidak penting jumlahnya berapa, yang terpenting bagi kita bahwa dia bagian dari laut, bagian eksosistem, biarkan dia tumbuh dan berkembang sendiri agar menjadi lobster tangkapan dan harganya mahal dan menguntungkan nelayan,” tegasnya.

Alasan kedua, Dedi mengibaratkan benih lobster sebagai anak kecil yang harus disayangi oleh siapapun, dan tidak boleh dieksploitasi.

“Kedua, kan namanya benih itu anak-anak. Kan anak-anak itu tidak boleh dieksploitasi, harus disayangi,” katanya.

Kemudian yang ketiga, lanjut Dedi, benih lobster itu bakal dikirim ke Vietnam. Padahal, Vietnam sendiri dari sisi aspek ekonomi merupakan kompetitor di bidang perikanan dan laut.

“Karena mereka kompetitor bidang perikanan dan laut mereka punya kemampuan dan teknologi budi daya laut yang memadai. Kemampuan budi dayanya itu tidak akan berarti manakala tidak mendapat supply benih. Ini kan menjadi aneh, sudah menjadi kompetitor kok bahan bakunya kita kirim,” tandasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya