Berita

Ilustrasi/net

Kesehatan

Angka Kematian Ibu Hamil Meningkat Selama Pandemi Covid-19

SELASA, 24 NOVEMBER 2020 | 02:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Kabupaten Sukoharjo meningkat selama pandemi Covid-19.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, tahun ini sampai dengan September 2020 ada tujuh kasus kematian ibu. Angka tersebut naik dibandingkan dengan tahun 2019 lalu yang jumlahnya hanya lima kasus.

"Sampai bulan ini sudah ada tujuh kasus. Ini tergolong cukup tinggi karena dari empat kasus naik menjadi tujuh kasus, hampir dua kali lipatnya. Semoga tidak ada lagi," ucap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Kabid Yaskes) DKK Sukoharjo, Agus Kristiyanto, Senin (23/11).

Agus menjelaskan, penyebab angka kematian ibu hamil di tahun 2020 ini rata-rata mengalami pedarahan sebelum waktunya melahirkan dan plasenta menempel di jalan rahim.

Sementara di tahun 2019, penyebab terbanyak karena mengalami eklampsia atau masyarakat menyebut keracunan kehamilan, pedarahan, gangguan metabolik, gangguan emboli atau masuknya cairan ketuban masuk ke pembuluh darah.

Dia menyebutkan, banyak faktor lain yang mempengaruhi. Salah satunya adalah faktor ekonomi. "Kondisi ekonomi secara tidak langsung juga menyebabkan, karena pedarahan berawal dari kurangnya asupan gizi," ujarnya seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJateng.

Agus mengatakan, saat ini DKK Sukoharjo berupaya penuh untuk menekan angka kematian ibu hamil. Salah satunya dengan program Semilir Hasmat (Semua Bumil Melahirkan Harus Selamat).

"Pemeriksaan ibu hamil harus rutin, minimal sembilan bulan 2 kali dan sekarang standarnya bertemu dengan dokter obgyn, dokter umum, dan dokter gigi," katanya.

Selain itu, mengingat masih dalam pandemi Covid-19, para ibu hamil diwajibkan untuk mengikuti swab tes. Upaya ini juga untuk menekan kasus positif Covid-19 kepada ibu hamil.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya