Berita

Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin menyambangi Wali Nangore Aceh Paduka Yang Mulia Tengku Malik Muhammad Mahmud Al Haytar/Net

Politik

Pimpinan DPR RI Dan Delegasi Kunjungi Wali Nangroe Aceh Bahas Otsus

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 21:36 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin menyambangi Wali Nangore Aceh Paduka Yang Mulia Tengku Malik Muhammad Mahmud Al Haytar di Meuligoe Wali Nangroe, Aceh Besar, Senin (23/11).

Azis Syamsuddin berkunjung bersama tujuh anggota parlemen yakni Masinton Pasaribu (F-PDI Perjuangan), Salim Fakhry (F-Golkar), Fadhlullah (F-Gerindra), Adang Drajatun (F-PKS), Anwar Idris (F-PKB), Muslim (F-Demokrat) dan Irmawan (F-PKB).

Mereka disambut dengan hangat oleh Tengku Malik Muhammad Mahmud Al Haytar di pelataran Meuligoe Wali Nangroe, Aceh Besar bersama senior advisor Wali Nangroe Muhammad Rafiq.


Azis Syamsuddin mengatakan, kedatangannya itu berkenaan dengan adanya masukan-masukan terhadap pembagian antara daerah Provinsi Aceh yang berkaitan dengan batas laut dari kilometer 0 ke 7 ke 12 hingga 200 kilometer.

“Yang nanti akan kita tindaklanjuti dengan pemerintah juga berkaitan dengan aplikasi UU 11/2006 tentang PP pelaksanaan yang masih berkaitan tentang dalam hal ini pertanahan dengan badan BPN,” ucap Azis.

Selain itu, Azisjuga membahas perihal pajak dan bebas bea serta kawasan berikat dengan undang-undang yang akan diteruskan ke Kementerian Keuangan, Dirjen Pajak dan Bea Cukai.

“Kemudian juga berkenaan dengan kesinambungan proyek-proyek yang dana otsus ini untuk berkesinambungan antara pusat, provinsi, kabupaten, kota dan ini akan kita tindaklanjuti dengan Pak Wali, dengan stafsus beliau Pak Rafiq dan seluruh jajaran dan pemda yang nanti kita tunggu pertemuan waktunya lanjutan dengan Pak Gubernur,” bebernya.

Pihaknya akan menanti blue print dari Pemprov Aceh dalam progresnya pada hasil musrenbang dari pihak provinsi.

Hal itu menurutnya, penting dilakukan untuk menjadikan Aceh maju dalam hal pembangunan, agar Aceh dapat menjadi provinsi pembuka dalam hal lobi antar negara.

“Sehingga bisa merupakan multi effect positif bagi masyarakat, bagi pembangunan Aceh. Yang mana provinsi Aceh sebagai lobby negara Indonesia. Sebagai lobby untuk melakukan suatu trade dalam rangka persiapan menuju akan rangka persiapan menuju AFTA dan G20,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya