Berita

Tangkapan layar video Luhut Binsar Pandjaitan soal vaksinasi/Repro

Politik

Video Luhut Kembali Beredar, Optimis 100 Juta Rakyat Disuntik Vaksin Mulai Desember 2020

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 21:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Video pernyataan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan terkait target vaksinasi untuk tahun 2020 kembali beredar di publik.

Dalam video yang beredar, Luhut menyampaikan optimismenya bahwa vaksinasi massal akan direalisasikan pada bulan Desember 2020.

Masih dalam video tersebut, Luhut menyebut jumlah vaksin yang akan didapat Indonesia jumlahnya cukup besar, yakni hingga 270 juta lebih dosis vaksin. Bahkan ia meyakini bila sudah siap, sebanyak 100 juta masyarakat akan disuntik vaksin hingga Januari 2021.


"Pemerintah sudah menyiapkan baik itu Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat) atau Polri (Polisi Republik Indonesia). Kalau itu terjadi sampai Januari nanti hampir 100 juta yang diinjeksi, saya kira mungkin (Covid-19) akan mulai terkendali," kata Luhut dalam video yang diterima redaksi, Kamis (19/11).

Belakangan diketahui, pernyataan tersebut disampaikan Luhut saat konferensi pers mengenai penanganan Covid-19 di 8 Provinsi secara virtual, Jumat 18 September 2020.

Merujuk perkembangan terkini, vaksinasi massal yang direncanakan pemerintah masih menuai pro dan kontra. Banyak kalangan menilai program tersebut terburu-buru digaungkan lantaran hingga kini, keberadaan vaksin belum tersedia di Indonesia.

Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga kini belum mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA).

Syarat tersebut terkait kelengkapan data seperti laporan menyeluruh (full report) uji klinik vaksin Covid-19 fase 1 dan 2, analisis interim fase 3, dan data efficacy (efektivitas) vaksin Covid-19 minimum 50 persen.

Hal ini mengakibatkan target vaksinasi di akhir tahun 2020 sulit dicapai. Dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa kemarin (17/11), Kepala BPOM Penny K Lukito menegaskan rencana vaksinasi Covid-19 pada Desember 2020 mundur pada rencana semula yakni minggu ke-3 atau ke-4 Januari 2021.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya