Berita

Sutanto dan Bambang Hendarso Danuri/Net

Publika

Meneladani 2 Kapolri Saat Harus Memasuki Masa Pensiun, Tidak Stres Dan Tidak Takut Post Power Syndrome

KAMIS, 19 NOVEMBER 2020 | 13:23 WIB | OLEH: MEGA SIMARMATA

Masa pensiun, tidak otomatis bisa diterima dengan lapang dada oleh sejumlah pihak yang sudah terbiasa hidup serba wah, jabatan yang wah, fasilitas wah dan segala sesuatu yang bersifat wah.

Tapi tidak demikian halnya dengan dua mantan Kapolri ini, saat mereka harus memasuki masa purna bakti.

Mereka adalah mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Sutanto dan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri.

Sutanto menjabat sebagai Kapolri dari tanggal 8 Juli 2005 sampai 30 September 2008.

Bambang Hendarso Danuri (BHD) menjabat sebagai Kapolri dari mulai tanggal 1 Oktober 2008 sampai 22 Oktober 2010.

Baik Sutanto, maupun BHD, memasuki masa pensiunnya dengan lapang dada.

Dan mengisi masa pensiun mereka dengan kegiatan-kegiatan keagamaan.

Jenderal BHD misalnya, dia memanggil guru ngaji untuk mengajari supaya lebih fasih membaca Al Quran.

Selanjutnya, Sutanto dan BHD sering mengadakan acara pengajian bersama.

Lalu, keduanya selalu rutin melakukan khatam Al Quran.

Dan jika ada kesempatan, keduanya melakukan ibadah umrah dan naik haji bersama keluarga.

Itu makanya sampai dengan hari ini, Sutanto dan BHD hidup bahagia bersama istri, anak, menantu dan cucu-cucu mereka.

Kedua sesepuh Polri ini pantas untuk diteladani.

Menjelang pensiun, mereka sama sekali tidak kasak kusuk menyusupkan anggota-anggota tertentu di jabatan strategis untuk maksud dan tujuan tertentu.

Menjelang pensiun, mereka pastikan bahwa mereka akan meninggalkan organisasi Polri dalam keadaan yang sangat solid. Tidak diacak-acak dan tidak dibenturkan antara satu pihak ke pihak lain.

Menjelang pensiun, mereka berdua pun tidak pernah mencopot anak buah dengan alasan yang "ngadi-ngadi" alias dengan alasan yang mengada-ada.

Menjelang pensiun, mereka berdua juga tidak pernah lancang mencibir atau menyindir Kepala Negara, atau pejabat tinggi lain di pemerintahan. Sebab keduanya harmonis dan menghormati semua pihak.

Menjelang pensiun, mereka berdua juga tidak ngamuk dan tidak kalap saat tidak menjabat jabatan baru lagi di pemerintahan.

Sutanto dan BHD juga tidak stres dan tidak post power syndrome saat akan dan saat telah memasuki masa pensiun.

Mereka tinggalkan nama baik yang harum sebagai mantan Kapolri yang mumpuni.

Salam hormat untuk Jenderal Sutanto dan Jenderal BHD.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya